Longsor di Kupang
Longsor Takari Kupang, Distribusi BBM Lewat Pelabuhan Atapupu Belu
Longsor di Takari Kupang menyebabkan distribusi BBM ke daratan timor terhambat dan dialihkan melalui Pelabuhan Atapupu Belu.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG-Pertamina NTT menyebut distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Timor Tengah Selatan (TTS) melalui Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Atapupu sebanyak 43 kiloliter.
Hal itu dilakukan Pertamina NTT guna menjaga stok BBM di wilayah itu akibat longsor di KM 73 Kecamatan Takari Kabupaten Kupang, yang menyebabkan lalulintas darat terhambat.
Jumlah pasokan BBM itu merupakan tambahan. Pertamina memastikan stok BBM masih bertahan untuk sepekan ke depan.
Pertamina akan memasok lagi melalui Atapupu selama Jalan Timor Raya Kilometer 73 belum bisa diakses pasca longsor Takari.
Baca juga: Sempat Dibuka, Jalur Longsor Takari Kupang Ditutup Sementara, Ini Penjelasan Thomas Setiabudi Aden
"Sehingga diharapkan ini akan aman selama seminggu ke depan," kata Taufik Kurniawan Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Senin 20 Februari 2023 lalu.
Pertamina, kata dia, juga telah mengidentifikasi keseluruhan dampak dari longsor SPBU Takari dan Pertashop. Dia menyebut ada 10 penyalur di 5 SPBU dan 5 Pertashop.
Taufik Kurniawan memastikan stok BBM TTS memang terkena imbas. Namun, ia menegaskan bahwa Pertamina masih bisa mengantisipasi hal itu dan ketahanan masih terkendali bahkan memungkinkan untuk disuplai lagi.
Dia bilang di TTS stok untuk gasoline atau bensin mencapai 98.7 kiloliter dan untuk gasoil sebesar 83.8 kilo liter. Rata-rata konsumsi harian gasoline 41 kilo liter dan gasoil 23.3 kiloliter.
Baca juga: TIga Hari Kedepan Wilayah NTT Dilanda Angin Kencang dan Hujan Lebat
Ia menjelaskan Kabupaten TTS merupakan daerah transit. Dengan ini maka penggunaan BBM akan menurun seiring lalulintas kendaraan yang menurun akibat longsor di Takari. Hal itu kemudian berdampak pada stok yang bisa terjaga.
Taufik berkata dengan ditambahnya rute suplai BBM ini diharapkan tidak membuat masyarakat menjadi panik. Ia bahkan mengimbau warga untuk tidak membeli BBM di pengecer. Dia khawatir ada pihak tertentu yang memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga BBM.
Sisi lain, Pertamina juga terus berkoordinasi dengan semua pihak seperti PUPR dan BPJN terkait perkembangan penanganan longsor di Takari.
Dia berharap proses normalisasi bisa dilakukan secepatnya. Taufik mengaku pihaknya mendapat informasi bahwa daerah longsor itu secepatnya bisa dilalui pemadatan sehingga kendaraan berukuran besar bisa lewat.
Pertamina sendiri, kata dia, sebetulnya telah menyiapkan berbagai skema tanggap bencana, termaksud penyaluran dari pelabuhan TBBM Atapupu. Pertamina akan membuka skema itu seturut adanya bencana yang terjadi.
"Salah satunya Kupang via Atapupu itu. Untuk TTS yang semula dari Tenau kita alihkan ke Atapupu. Ini wilayah yang sudah kita petakan terhadap situasi rawan longsor," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.