Gelombang Tinggi di Sikka

Kisah Korban Gelombang Tinggi di Sikka, Juhoria Bingung Mau Pindah ke Mana Lagi

Juhoria, seorang ibu rumah tangga yang mengaku sudah menjanda hanya bisa pasrah. Kepasrahan Juhoria ini dipicu tempat tinggalnya terkena bencana.

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
RUMAH JUHORIA RUSAK- Akibat diterjang gelombang tinggi bertubi-tubi, rumah Juhoria dan sejumlah rumah warga di Waipere Desa Watumilok Kecamatan Kangae Kabupaten rusak total, Senin, 27 Februari 2023. 

"Saya dan adik saya janda, adik saya cacat tidak bisa jalan, " katanya

Ia mengaku, Hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah setempat.

Malimpo Dahlan Saputra, Warga Dusun Waipare B Desa Watumilok Kecamatan Kangae saat ditemui TribunFlores.com, Senin 27 Februari 2023 menjelaskan, lokasi tersebut menjadi langganan di saat gelombang tinggi dan badai rob menerjang wilayah pesisir Waipare.

Meski demikian, iaa bersama keluarganya tetap bertahan dan tinggal dilokasi tersebut karena tidak ada pilihan lain.

"Di rumah yang kami tinggal ini memang sudah menjadi langganan setiap tahun akibat gelombang tinggi. Rumah sudah rusak tapi kami mau pindah kemana lagi. Ini satu-satunya rumah kami," ujarnya

Dikatakannya, gelombang tinggi menerjang permukiman sudah setiap tahun sehingga mengakibatkan turab penahan ombak ambruk dan hingga saat ini belum ada perbaikan dari Pemerintah Kabupaten Sikka.

"Turap penahan ombak sudah ambruk lama, namun belum ada perhatian dari pemerintah, biasanya selesai bencana pemerintah hanya datang mendata saja, tindak lanjutnya tidak ada," ujarnya

Camat Kangae, Eric Staminus Hermianus saat ditemui TribunFlores.com, Senin 27 Februari 2023 menjelaskan, akibat gelombang tinggi dua dusun di Desa Watumilok terdampak.

Dua dusun tersebut antar lain Dusun Waipare A dan Dusun Waipare B terendam gelombang tinggi dan 5 rumah warga rusak total.

"Memang harapan warga hanya turap penahan abrasi dan tanggul pemecah ombak sekitar 500 meter di pesisir Desa Watumilok. Karana disaat gelombang tinggi menerjang wilayah itu air pun menjadi asin," ujar Camat Eric.

Dikatakannya, warga yang rumahnya rusak total saat ini mengungsi di rumah keluarga, sedangkan warga yang hanya rumahnya terendam mengungsi di Masjid.

Ia mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka namun belum ada respon.

"Saya sudah koordinasi dengan BPBD tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda," katanya.

Meski demikian, ia berjanji akan berupaya melaporkan lagi kejadian tersebut kepada BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Sikka.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved