Breaking News

Berita Manggarai

24 Calon Pasutri Ikut Kursus Persiapan Perkawinan Katolik di Paroki Ka Redong Manggarai

Acara pembukaan Kursus Persiapan Perkawinan Kartolik (KPPK), Jumat 28 April 2023 kepada 24 Calon Pasangan Suami-Isteri

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
KURSUS NIKAH - Kursus Persiapan Perkawinan Kartolik (KPPK), Jumat 28 April 2023 kepada 24 Calon Pasangan Suami-Isteri di Aula Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Kabupaten Manggarai. 

Menurut Yasinta, Peran Keluarga sangat penting untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berkulitas saat ini.

Dia kemudian meyakinkan Para peserta dengan mengutip pernyataan dari Presiden Jokowi dimana titik dimulainya pembangunan sumber daya manusia, adalah sejak janin dalam kandungan dan mesti dilaksanakan secara berkesinambungan sampai lanjut usia.

Sehingga Keluarga, kata Yasinta, mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya menyiapkan generasi yang berkualitas dengan mengkonsumsi makanan bergisi setiap hari. Maka dari itu calon pasangan suami istri yang nantinya akan menjadi satu keluarga baru, perlu dibekali dengan berbagai pengetahuan dan informasi yang terkait dengan berbagai hal untuk mempersiapkan generasi berkualitas, mencegah stunting pada anak, menjamin agar anak - anak kita melewati “golden period” sebagai haknya dengan status gizi yang baik, bebas dari stunting.

Oleh karena itu, saran Yasinta, dalam perencanaan keluarga nanti yang paling prioritas, adalah mengalokasi anggaran keuangan untuk penyediaan makanan bergizi bagi keluarga, agar isteri, suami dan anak-anak sehat.

“Kita semua perlu bergandengan tangan dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk menciptakan keluarga yang berkualitas sehingga tidak ada lagi anak-anak yang mengalami stunting di masa depan,”pungkasnya.

Panitia KPPK bekerjasama dengan Puskesmas Lao melakukan pemeriksaan hemoglobin, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA), Tekanan Darah, keadaan umum, dan anamnesis keluhan yang dialami, tujuannya untuk memastikan calon ibu yang akan hamil sehat, bebas dari penyakit-penyait yang memberi kontribusi terhadap lahirnya anak stunting, BBLR, tingginya kasus kematian ibu ,dan Bayi

Sedangkan pada sesi lain, Adam Musi, dan Rikhardus Roden Urut, berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait pengelolaan ekonomi rumah tangga dan melek keuangan. Menurut adam, setiap keluarga harus memiliki perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Keluarga sebagai panduan dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera secara sosial ekonomi.

Selain itu, dengan perencanaan demikian yang disusun bersama antara suami dan isteri, keduanya bisa menentukan alokasi anggaran berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan bukan keinginan, melakukan evaluasi apakah pendapatan cukup atau tidak, memutuskan apakah pengeluaran tertentu perlu ditekan atau tidak untuk mencegah terjadinya minus anggaran dan yang paling penting juga dengan cara demikian kita didorong untuk mengupayakan peningkatan pendapatan, menabung, dan berinvestasi.

Sebagai keluarga katolik, tegas Adam, unsur kebersamaan (komunio) dalam merencanakan Ekonomi Rumah Tangga adalah spiritnya demi menjamin keberlanjutan keluarga.

Rikhard Urut pada kesempatan itu, kepada para peserta menegaskan untuk bijaksana dalam mengelola keuangan keluarga. Tujuan keuangan kita semakin banyak saat ini, tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan Pokok (primer) dan Sekunder saja tetapi pada beberapa tahun terakhir yang tampaknya semakin besar dari segi nilai rupiah yang dikeluarkan dari setiap “dompet” keluarga adalah untuk urusan sosial kemasyarakatan, misalnya pesta sekolah untuk pengumpulan dana pendidikan, urusan adat, pengumpulan dana untuk pernikahan dan acara sambut baru.

Implikasi dari realitas sosial ini adalah tidak sedikit kasus dimana keluarga terjebak pada pinjaman yang berbunga tinggi, terlilit utang dan akhirnya ada yang gadai atau menjual tanah bahkan situasi ini memicu terjadinya kekerasan fisik dan verbal dalam keluarga, korban dan pelakunya bisa isteri, bisa juga suami.

Belajar dari situasi ini, maka para peserta diingatkan atau disadarkan agar berpikir porduktif untuk mengupayakan peningkatan penghasilan, berinvestasi, berbisnis mengembangkan UMKM dan jangan lupa menabung sebagai wujud dari kebijaksanaan dalam mengelola keuangan.

Novita Rusilia Tama, salah satu peserta kursus kepada media berpendapat bahwa materi kursus yang diberikan sesuai dengan harapan dia dan pasangannya. Bagi kami, ungkapnya, materi-materi kursus yang membicarakan tentang Kesehatan, Cara berkomunikasi dalam keluarga, makna Perkawinan menurut ajaran gereja Katolik /adat Manggarai dan tata kelola ekonomi keluarga/melek keuangan sangat penting dan berarti sebagai acuan, inspirasi, dan motivasi dalam membangun keluarga.

Membangun keluarga tentu dengan mengutamakan komunikasi sebagai dasar, cara, dan kekuatan untuk mewujudkan tujuan, se yaitu menjadi keluarga katolik yang berkualitas secara rohani dan jasmani.

Komunikasi,ujarnya,harus dua arah antara suami dan isteri sebagia perwujudan cinta kasih kepada pasangan serta doa menjadi dasar dalam memutuskan segala hal, baik untuk internal keluarga maupun dengan sesama.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved