Berita Sikka

Kisah Kegigihan Vani Usboko Anak Petani di Sikka Raih Gelar Sarjana Keperawatan

"Tantangannya dari segi keuangan, selain itu dari saya secara pribadi hampir menyerah ketika bapak saya dipanggil

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/ MARIA MANGKUNG
FOTO - Paskalia Avani Usboko saat menerima Ijazah Sarjana di Universitas Politeknik Negeri Kupang, 21 September 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Maria Mangkung

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Paskalia Avani Usboko atau biasa disapa Vani merupakan anak perempuan dari pasangan Anselmus Tahoni dan Maria Kristanti.

Gadis manis keturunan Kefa, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, menceritakan ia tak pernah berhenti berjuang untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan.

Vani mengatakan ia dibesarkan dari orangtuanya yang bekerja sebagai petani kebun di Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka.

Terlahir dari keluarga petani bukanlah sebuah halangan baginya agar dapat meraih cita-cita yang ia impikan. Vani selalu memiliki tekad yang kuat agar bisa lulus tepat waktu.

Baca juga: Kisah Theresia Avila, Awalnya Murtad Hingga Kini Jadi Penjahit Sukses di Sikka

 

"Saya masuk angkatan 2017 dan lulusnya 2021 di Universitas Politeknik Negeri Kupang dengan IPK 3.41 dan melanjutkan profesi ners pada tahun 2021 dan lulus di tahun 2022 kemarin dengan IPK 3.75," jelasnya kepada TribunFlores.com, Senin 8 Mei 2023.

Menurutnya perjuangannya meraih cita-cita memang tidaklah mudah. Banyak tantangan yang harus ia lewati selama menjadi mahasiswa.

"Tantangannya dari segi keuangan, selain itu dari saya secara pribadi hampir menyerah ketika bapak saya dipanggil Tuhan pada tahun 2020 saat saya sementara berjuang mengerjakan skripsi," ujar wanita berkulit putih itu.

Ia merasa sangat bangga karena dia mampu menyelesaikan kuliahnya dari hasil keringat seorang petani dengan IPK yang memuaskan.

Setelah lulus meraih Sarjana Keperawatan kini ia harus berjuang kembali agar mendapat pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya.

"Sudah masukan lamaran kebeberapa Instasi yang ada di Sikka namun belum ada panggilan, untuk sementara saya bertani saja membantu mama yang bekerja sendiri, lagian saya sadar kuliah di Fakultas Kesehatan itu biayanya tidak sedikit, jadi saya harus semangat mambantu orang tua saya,” kata wanita berusia 23 tahun itu

Dilanjutkanya, sambil mencari pekerjaan setiap harinya dia harus membantu sang ibu untuk turun ke sawah, menanam sayuran dan memetik hasilnya hingga musin panen tiba.

Dirinya berharap bisa mendapatkan pekerjaan menjadi perawat, sesuai dengan cita-citanya.

"Semoga, lowongan kerja sebagai perawat tersedia di Kabupaten Sikka sehingga saya tidak perluh kerja jauh-jauh supaya bisa lihat mama disini. Kalau sudah ada kerja saya bisa membantu orang tua yang telah memberikan kesempatan untuk kuliah. hingga lulus Sarjana Keperawatan,” pungkasnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved