Pemda Flores Timur Janji Pasang Tower BTS di Ojan Detun, Simak Wilayah Lainnya

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Pemerintah Daerah Flores Timur menanggapi keluhan masyarakat Desa Ojan Detun di Kecamatan Wulanggitang yang puluhan tahun lamanya hidup tanpa dukungan jaringan internet.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Flores Timur, Heronimus Lamawuran lewat pengusulan 29 Base Transceiver station (BTS) dan 100 visat ke Pemerintah Pusat tahun 2023.

"Iya, Ojan Detun juga masuk dalam prioritas perencanaan kita," katanya kepada wartawan, Jumat 26 Mei 2023.

Heronimus menerangkan, selain Ojan Detun, sejumlah wilayah blank spot di Kecamatan Wulanggitang juga bakal mendapat dukungan dua infrastruktur tersebut.

Baca juga: Warga Ojan Detun Kumpul di Halaman Kantor Desa Dapatkan Signal

"Termasuk wilayah Nawokote, Nileknoheng, dan beberapa yang masih blank spot. Kita sesuaikan nanti," katanya.

Perhatian serupa juga menyasar desa-desa yang belum merdeka sinyal di Flores Timur daratan, Pulau Adonara, dan Pulau Solor.

"Kalau 29 tower dan 100 visat jadi maka akhir tahun 2023 Flores Timur sudah tidak blank spot lagi," tutur Heronimus.

Heronimus menerangkan, Pemerintah Daerah Flores Timur sukses membangun lima tower BTS dan puluhan visat di daerah tanpa sinyal.

Infrastruktur jaringan bantuan Kementerian Kominfo RI melalui Bhakti Kominfo itu sudah on air di Desa Aransina, Latonliwo II, Lamatutu, Tanah Lein, dan Adabang.

Diberitakan sebelumnya, kesenjangan jaringan internet masih dialami sejumlah wilayah di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT. Warga sulit mengakses jaringan puluhan tahun lamanya.

Salah satunya Desa Ojan Detun, sebuah perkampungan sunyi arah selatan Kecamatan Wulanggitang. Pemukimannya tenang, asri, dan punya banyak potensi wisata menarik.

Kepala Desa Ojan Detun, Yohanes Nani Ipir, mengatakan pihaknya membangun tower kecil menggunakan dana desa untuk menunjang pekerjaan kantor yang serba online.

Selain itu, warga juga diberi ruang sebebas-bebasnya memanfaatkan lokasi kantor sebagai tempat belajar, mencari referensi, dan berkomunikasi bersama kerabat di perantauan.