Kasus Rabies di TTS

Stok Vaksin Rabies bagi HPR di TTS Habis, Data Terkini 1 Korban Meninggal

Untuk vaksin rabies bagi anjing, monyet dan kucing sudah terdistribusi lengkap sebanyak 2.500 sejak kemarin (7 Juni 2023)

Editor: Nofri Fuka
POS KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
Juru bicara penanganan virus rabies kabupaten Timor Tengah Selatan, Octas B. Tallo, ST, MT. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Stok vaksin rabies sebanyak 2.500 vial bagi Hewan Penular Rabies (HPR) yang berasal dari bantuan Kementerian Pertanian dalam upaya penanggulangan virus rabies di TTS sudah habis terpakai.

Hal tersebut kepada Pos Kupang disampaikan Juru bicara penanganan virus rabies kabupaten Timor Tengah Selatan, Octas B. Tallo, ST, MT, Kamis, 8 Juni 2023.

"Untuk vaksin rabies bagi anjing, monyet dan kucing sudah terdistribusi lengkap sebanyak 2.500 sejak kemarin (7 Juni 2023)," ujarnya.

Disampaikan, stok vaksin sebanyak 2.500 vial tersebut sudah habis terpakai untuk vaksinasi massal di wilayah Kecamatan Kota Soe, Amanatun Selatan dan pelayanan di Posko Satgas Anti Rabies bagi HPR.

Baca juga: Kenali Ciri Anjing Rabies dan Pertolongan Pertama Jika Digigit

 

"Sementara vaksin bagi manusia yaitu Var ada 105 dosis dan untuk serum anti rabies (Sar) kita memiliki stok sebanyak 44. Untuk Var dan Sar tidak ada masalah karena stok kita masih ada," jelasnya.

Tallo menjelaskan, terkait kondisi yang ada pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak provinsi untuk pengadaan vaksin bagi hewan penular rabies (HPR).

"Kita sudah berkoordinasi dengan dinas Provinsi terkait kondisi ini. Mungkin dalam waktu 1 atau 2 hari sudah bisa tiba," jelasnya.

Tallo menerangkan, hingga saat ini tercatat jumlah anjing dan kucing yang telah mendapatkan vaksin Rabies sebanyak 1.667 ekor.

Berdasarkan data monitoring harian KLB Rabies, diketahui jumlah kasus gigitan anjing mencapai 221 kasus. Dari kasus tersebut, 38 korban masih berusia di bawah 5 tahun, 72 korban berusia sekolah, 84 korban berusia produktif dan 27 korban lainnya terkategori lansia.

Jumlah 221 kasus gigitan tersebut diketahui terjadi di 21 kecamatan dan 64 desa di kabupaten TTS.

Dari 221 korban gigitan anjing, diketahui 3 korban menunjukan gejala khas Rabies, 37 korban tidak menunjukan gejala khas rabies dan 181 korban lainnya tidak menunjukan atau belum ada gejala.

Untuk diketahui, sebanyak 219 korban saat ini menjalani rawat jalan, 1 korban dirawat di fasilitas kesehatan dan 1 korban lainnya meninggal dunia. (din)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved