Berita Sikka

RD Fidelis Bahagia Sambut Anggota Baru Komunitas SMAS Katolik St.John Paul II Maumere 

Antusias peserta didik baru,siswa kelas XI dan XII, guru dan pegawai menyambut pembukaan tahun ajaran baru di SMAS Katolik St.John Paul II Maumere.

Penulis: Egy Moa | Editor: Egy Moa
DOK.SMAS KATOLIK ST.JOHN PAUL II MAUMERE
Peserta didi baru menyalami Kepala SMAS Katolik St.John Paul II Maumere, RD.Fidel Dua, dalam pembukaan apel MPLS di halaman sekolah itu, Kamis 20 Juli 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) menadai pembukaan tahun ajaran baru pada SMAS Katolik St. John Paul II di Maumere, Kamis, 20 Juli 2023.  Raut wajah cerah penuh antusias tampak dari para peserta baru, guru, pegawai, dan peserta didik kelas XI dan kelas XII.

Apel pembukaan MPLS dilakoni anggota OSIS periode 2022/2023. Merekalah juga menjadi panitia MPLS, Mengatur semua acara bahkan menjadi narasumber untuk beberapa topik yang kepada peserta didik baru.

Kepala SMAS Katolik St. John Paul II, RD. Fidelis Dua, M.Th, menyapa hangat seluruh peserta didik baru dalam sambutan pembukaan. Ia mengungkapkan betapa bahagianya sekolah ini menyambut anggota baru dalam komunitas SMAS Katolik St. John Paul II Maumere.

Menyampaikan pidato berjudul: Membangun Motivasi, Berkarakter Pancasila melalui Kegiatan MPLS pada Sekolah Penggerak SMAS Katolik St. John Paul II Maumere, RD. Fidel menguraikan paradigma baru pendidikan nasional termuat dalam Kurikulum Merdeka, dengan spirit Merdeka Belajar. Motivasi belajar peserta didik menjadi modal utama dalam seluruh proses mengembangkan karakter dan kompetensi peserta didik.

Baca juga: Mantan Kadis PKO Sikka Sepihak Potong Tunjangan Profesi Guru SD Bayar ke Koperasi Nasari

Dikatakanya, Kurikulum Merdeka mengedepankan Profil Pelajar Pancasila sebagai acuan utama memandu kebijakan pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Ini termuat dalam visi dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024  menyatakan bahwa “Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila”.

Profil Pelajar Pancasila adalah kompetensi lulusan yang mencerminkan kualitas generasi muda yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional serta cita-cita para pendiri bangsa.

Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk membentuk karakter dan kompetensi dalam diri peserta didik. Kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila memperhatikan faktor internal yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia. Faktor eksternal berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan Bangsa Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0.

Profil Pelajar Pancasila juga memberikan gambaran yang ingin dituju mengenai karakter dan kemampuan pelajar Indonesia.

Baca juga: Protes Dugaan Penggelapan Dana Tunjangan Profesi Guru di Kabupaten Sikka, Ini Tuntutan Para Guru

Profil Pelajar Pancasila ini dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan tetapi diharapkan menjadi pegangan untuk para pendidik, dalam membangun karakter peserta didik di ruang belajar yang lebih kecil di setiap satuan pendidikan. 

Enam Dimenasi Profil Pelajar Pancasila

RD. Fidel menyebutkan enam dimensi atau kompetensi profil pelajar Pancasila. Yakni (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; (2) berkebinekaan global; (3) bergotong royong; (4) mandiri; (5)  bernalar kritis; dan (6) kreatif. 

"Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga pada sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai Bangsa Indonesia sekaligus warga dunia," kata RD. Fidel.

Dijelaskannya, profil Pelajar Pancasila dapat dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap peserta didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, maupun ekstrakurikuler.

Baca juga: Pendiri Pondok Baca Kampung Kabor Menangis Histeris Saksikan Guru SD Demo Menuntut Uang Sertifikasi

Dengan kata lain, segala aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah harus mengintegrasikan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Melalui budaya sekolah, dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan ke dalam iklim sekolah, kebijakan, pola interaksi, dan komunikasi serta norma yang berlaku di sekolah.

Kemudian, melalui pembelajaran intrakurikuler, dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan dalam capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan materi pembelajaran yang termuat dalam modul ajar.

Selanjutnya, melalui projek penguatan Profil Pelajar Pancasila dimensi-dimensi dari Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan melalui kegiatan pembelajaran berbasis projek.  Dan, melalui kegiatan ekstrakurikuler, dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan dalam program kegiatan mengembangkan minat dan bakat peserta didik.

"Itulah yang akan disampaikan kepada peserta didik baru pada hari pertama masuk sekolah MPLS di sekolah penggerak SMAS Katolik St. John Paul II Maumere," kata RD. Fidelis.

Baca juga: Diaspora NTT di Depok Jawa Barat Antusias Dengar Sosialisasi KSP Kopdit Pintu Air

Ia  menekankan pentingnya MPLS sebagai salah satu program sekolah yang dilaksanakan dan wajib diikuti oleh semua peserta didik baru.

Dalam konteks Sekolah Penggerak, MPLS menekankan pentingnya implementasi Kurikulum Merdeka secara benar dan komprehensif yang mencakup struktur kurikulum dan jumlah mata pelajaran, pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan peserta didik, projek penguatan profil Pelajar Pancasila, dan tentang nilai-nilai dan budaya sekolah.

Tiga Kategori MPLS

Kegiatan MPLS ini dikategorikan ke dalam tiga kelompok, yakni  refleksi, aksi dan selebrasi. Kegiatan  berkaitan dengan pemaparan materi tentang visi, misi dan tujuan sekolah, tata tertib  sekolah, kurikulum merdeka dan metode belajar, gerakan literasi sekolah, sarana prasarana, pendidikan karakter dan budaya sekolah terjadi dalam sebuah refleksi bersama.

Kemudian dinamika kelompok, ice breaking, bakti sosial, peraturan baris berbaris, liturgi praktis  dan kegiatan kreatif lainnya dilaksanakan sebagai aksi bersama yang menyenangkan untuk mewujudkan sekolah sebagai tempat belajar yang ramah lingkungan, sejuk, nyaman bagi semua peserta didik.

Baca juga: Ini Alasan Para Guru di Sikka Demo di Kantor DPRD dan Dinas PKO Sikka

Pada akhirnya ada seremonial penutup sebagai kegiatan selebrasi yang memberi kesan awal yang kuat untuk mengokohkan persaudaraan dan kekeluargaan di komunitas John Paul II Maumere. Semangat kolaborasi dirancang melalui kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar dalam diri setiap peserta didik baru.

Dikatakan RD. Fidel, kepada peserta didik baru bahwasanya motivasi belajar sangat penting untuk dibangun pada awal masuk sekolah. Dengan menumbuhkan motivasi belajar sebagai proses atau upaya untuk membangkitkan semangat dan minat peserta didik dalam belajar akan memberikan dorongan yang kuat untuk mencapai tujuan pendidikan  menghadapi tantangan belajar, setiap peserta didik wajib menetapkan tujuan yang jelas, spesifik, terukur, dapat dicapai, dan relevan untuk belajar.

Tujuan yang jelas memberikan arah yang jelas dan memberikan motivasi untuk mencapai hasil yang diinginkan. Selain itu, setiap peserta didik mesti dapat menemukan minat pribadi dalam bidang yang sedang dipelajari.

"Ketika seorang peserta didik mempelajari sesuatu yang menarik bagi dirinya, akan lebih mudah untuk tetap termotivasi terlibat dalam kegiatan praktis atau aplikasi langsung dari apa yang dipelajari," tandas RD. Fidel.

Baca juga: Jelang Konvenda-X, Panitia Minta Dukungan Umat dan Masyarakat Kabupaten Sikka

Untuk itu perlu bangun jejaring dalam semangat kolaborasi dengan orang lain untuk masukan dan inspirasi yang diperlukan.

'Ada tantangan, karena itu hadapi tantangan dengan positif.  Artinya melihat tantangan belajar sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Jangan biarkan tantangan atau kesulitan mengurangi semangat belajar. Maka amat perlu untuk menentukan tempat belajar yang tenang, terorganisir, dan bebas gangguan untuk belajar. Atur jadwal yang konsisten dan hindari setiap gangguan seperti ponsel atau media sosial yang tidak berkaitan dengan belajar," RD. Fidel menyemangati.

Ia berkata, "Ingatlah bahwa motivasi belajar bisa naik dan turun dari waktu ke waktu. Sebab itu, penting untuk terus beradaptasi, mencari inspirasi, dan mencari strategi yang paling efektif untuk mempertahankan motivasi belajar yang tinggi."

Motivasi belajar yang tinggi juga dapat dirancang dengan cara-cara belajar yang efektif sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan dapat terus bertumbuh melalui penerapan metode pembelajaran yang berpihak pada peserta didik oleh setiap guru.

Baca juga: Mau Melahirkan Ibu Hamil Ditandu, DPRD Sikka Minta Pemerintah Perhatikan Akses Jalan ke Pedesaan

Diakhiri sambutanya, RD. Fidel membacakan puisi berjudul Sekolah Penggerak John Paul II

Di sekolah penggerak yang gemilang ini,

Ilmu terang benderang tak pernah sirna.

Guru penuh semangat, siswa berjaya,

Bersama-sama meraih cita yang tinggi mulia.

Di kelas-kelas inovatif penuh keceriaan,

Pembelajaran aktif, memikat hati anak-anak.

Budaya belajar, didik, dan kreativitas terpadu,

Sekolah penggerak, jagi tempat masa depan berkembang.

Dengan program unggulan yang terpilih,

Sekolah penggerak, taman pendidikan berprestasi.

Melahirkan generasi tangguh, berdaya saing tinggi,

Bak mentari terbit, sinar ilmu tak tergantikan.

Guru-guru hebat dengan ilmu dan kasih sayang,

Mengarahkan siswa, membangun karakter.

Kerjasama, kolaborasi, semangat berbagi,

Di sekolah penggerak, kita berpadu dalam kemenangan.

Sekolah penggerak John Paul II, tuntunan masa depan,

Kreativitas berlimpah, bak cahaya dalam kegelapan.

Menempa karakter, membuka pintu kesuksesan,

Di sini, mimpi-mimpi kita jadi nyata dengan keyakinan.

Itulah sekolah penggerak John Paul II yang menginspirasi,

Tempat kita tumbuh, berbagi, dan berprestasi.

Teruslah berkarya, ciptakan dunia yang lebih baik,

Sekolah penggerak John Paul II, komunitas hati untuk aksi berbakti. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved