Dana Solkes Jadi Daya Tarik Tersendiri Bagi Anggota KSP Kopdit Pintu Air KCP Kampung Sawah

TRIBUNFLORES.COM, JAKARTA – Dana Solidaritas Kesehatan (Solkes) memiliki daya tarik tersendiri bagi anggota Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kampung Sawah.

Pengakuan ini dikemukakan anggota penerima Solkes, Bambang Edy Suwargono yang baru tiga bulan menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air KCP Kampung Sawah. Baru-baru ini, Bambang menerima Solkes sebesar Rp 1 juta usai keluar dari rumah sakit. Syaratnya pun mudah, hanya menunjukkan surat keterangan rawat inap dari rumah sakit tempat anggota tersebut dirawat.

Manager KCP Kampung Sawah, Vincent Funan yang dihubungi Pos Kupang , mengatakan, baru-baru ini anggota di titik kumpul Kampung Sawah, Bambang Edy Suwargono yang baru tiga bulan menjadi anggota diberikan dana solidaritas kesehatan setelah yang bersangkutan menjajalni rawat inap di rumah sakit.

Bambang adalah anggota di kelompok Cipayung. Saat ini kelompok Cipayung beranggota 105 orang. Bambang mengaku senang dan mewartakan kabar gembira itu kepada sanak keluarga dan tetangga untuk menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air.

Baca juga: Kopdit Pintu Air Cabang Sidoarjo Turun Gunung Layani Solkes

Ketua Komite, Thomas Afoan mengatakan, solkes sangat meembantu anggota untuk membawa keluarganya bergabung menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air.

Saat ini, KCP Kampung Sawah memiliki asset kurang lebih Rp 5 miliar dengan besarnya pinjaman yang beredar di anggota Rp 3,1 miliar. KCP Kampung Sawah mengembangkan misi kemanusian melalui pemberdayaan anggota.

Manajemen KCP Kampung Sawah pun terus dibenahi dengan berbagai kegiatan. Baru-baru ini, KCP Kampung Sawah menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) oleh tim dari kantor pusat kepada pengurus dan staf manajemen serta pengurus kelompok dan titik kumpul di gedung lantai 2 aula KCP Kopdit Pintu Air Kampung Sawah.

Tim pusat terdiri dari Wakil Ketua 1, Yufensius Nurak, Kepala Divisi Usaha, Kristian Woda, Manajer Area Luar NTT, Yonsiska Elni..

Kegiatan bimtek tersebut sangat bermanfaat karena dapat membantu para pengelolah di tingkat lapangan. Hal itu dimaksud supaya lebih memaksimalkan diri dalam bekerja bukan saja untuk kepentingan lembaga tetapi juga untuk meperkuat kapasitas diri dalam menjalankan peran pendampingan terhadap anggota.

Lanjut Vincent, dengan adanya bimtek ini, secara struktur manajemen akan bekerja lebih terarah pada hal fokus yang menjadi tujuan untuk dicapai.

Sementara bagi pengurus di tataran kelompok dan titik kumpul, mereka akan memahami tugas pokok dan fungsinya di lembaga Kopdit Pintu Air. Terutama dalam rangka menjalankan tiga strategi kerja guna memperkuat anggota, karena dari anggota yang kuat akan terwujud lembaga Pintu Air yang kuat pula.

Tiga agenda penting yang harus diketahui pengurus kelompok, titik kumpul, unit para pengurus, dan manajemen pada tingkat KCP yakni berkaitan dengan upaya merekrut anggota baru. Kerja sama semua pihak untuk merekrut anggota baru mutlak diperlukan.

Selanjutnya, menghidupkan kembali anggota yang diketahui tidak aktif lagi (pasif). Terus melakukan pendekatan kembali kepada anggota yang tidak aktif, supaya kembali aktif. Baik aktif dalam melaksanakan kewajiban dalam menyimpan maupun aktif untuk meminjaman bagi anggota yang masuk dalam kategori potensial.

Agenda ketiga adalah terus berusaha untuk memupuk sisa hasil usaha (SHU).

“Ketiga agenda kerja itu sangat penting untuk dilaksanakan secara bersama-sama agar cita-cita bersama Pintu Air dapat terus bertahan tumbuh menjadi koperasi yang kuat dan anggotanya pun semakin kuat,” kata Vincent.(*/gem)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News