Korban KKB Papua

Korban Penembakan KKB Papua, Bharada Bonifasius Asal Ngada NTT adalah Tulang Punggung Keluarga

Bharada Bonifasius banyak membantu perekonomian keluarga terutama biaya pendidikan ketiga adik perempuannya

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Korban Penembakan KKB Papua, Bharada Bonifasius Asal Ngada NTT adalah Tulang Punggung Keluarga. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Oris Goti

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Ayah dari Almarhum Bharada Bonifasius Jawa, Domi Geu, menuturkan, putranya merupakan tulang punggung keluarga.

Bharada Bonifasius banyak membantu perekonomian keluarga terutama biaya pendidikan ketiga adik perempuannya. Bahkan, kata Domi, Bharada Bonifasius memberikan ATM pribadinya untuk dipakai keluarga.

Dalam keluarga, Bharada Bonifasius merupakan anak sulung, laki - laki seorang diri dan memiliki tiga adik perempuan. Bharada Bonifasius lahir di Ngada 19 November 2001.

"Adik yang pertama sudah lulus SMA kalau yang kedua SMA dan yang ketiga masih SD. Baru beberapa hari lalu, Boy (sapaan akrab Bharada Bonifasius kirim uang sekolah untuk adik - adiknya)," ujar Domi Geu.

Menurut Domi Geu, Bharada Bonifasius pernah berjanji akan mendidik adiknya yang pertama untuk mengikuti jejaknya menjadi anggota Brimob. Domi sendiri, berniat untuk mewujudkan janji itu, meskipun Bharada Bonifasius telah tiada.

Sempat Telepon Keluarga

Untuk diketahui, beberapa jam sebelum ajal menjemput, Bharada Bonifasius Jawa (22) korban kekejaman KKB Papua, asal Kampung Mangulewa, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) sempat berkomunikasi dengan ayahnya, Domi Geu, di Mangulewa, via telepon seluler.

Dalam percakapan dengan sang ayah, Bharada Bonifasius menanyakan banyak hal tentang kondisi keluarga dan tiga adik perempuannya. Dia juga menyampaikan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan menuju tempat tugas di Distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya.

Mendengar bahwa Bharada Bonifasius sedang menuju tempat tugas, sang ayah pun berpesan agar Bharada Bonifasius selalu hati - hati.

"Dia (Bharada Bonifasius) bilang aman. Jangan ragu," kata ayah Bharada Bonifasius, saat diwawancarai TRIBUNFLORES.COM di rumah duka di Kampung Mangulewa, Rabu 22 November 2023 malam.

Tidak ada firasat buruk yang mengusik hati Domi Geu. Pesan agar selalu hati - hati, adalah pesan yang kerap diutarakan Domi Geu setiap kali berkomunikasi dengan Bharada Bonifasius, mengingat, putranya memang sedang bertugas di daerah konflik.

Menurut Domi, sebelum percakapan pagi itu, malamnya Bharada Bonifasius juga sempat berkomunikasi dengan tiga adik perempuannya via video call WhatsApp (WA).

Kepada ketiga adiknya, Bharada Bonifasius menunjukan tas yang rencananya dia bawa ke Mangulewa pada Desember ini sebagai ole - ole. "Mereka tadi malam pas telepon itu gembira sekali," ujar Domi Geu.

Kata Domi Geu, Bharada Bonifasius Jawa berencana akan pulang libur pada Desember ini sekaligus merayakan Natal bersama keluarga di Kampung Mangulewa. Domi Geu dan keluarga harus menerima kenyataan pahit, rencana itu urung terwujud. Bharada Bonifasius kembali lebih awal namun sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Domi Geu menerangkan, dia pertama kali mendengar kabar putranya meninggal dunia dari sanak keluarga di Kampung Mangulewa.

Domi Geu tak langsung percaya sehingga dia menghubungi rekan - rekan putranya di Papua. "Awalnya belum percaya karena pagi baru telfon, tiba - tiba sorenya dengar kabar meninggal dunia.. Makanya saya hubungi teman - temannya. Mereka (teman - teman Bharada Bonifasius) bilang bapa harus kuat ujar Domi Geu.

Untuk saat ini, pantauan TRIBUNFLORES.COM, di rumah duka di pojok Kampung Mangulewa, sanak keluarga Bharada Bonifasius tengah berkumpul mengadakan doa bersama.

Rencananya, jenazah Bharada Bonifasius akan tiba di Kampung Mangulewa pada Jumat 24 November 2023.

Hadir pula di rumah duka, sejumlah aparat Polres Ngada dan Wadanki Brimob Ende, Ipda Bernad Rado dan anggotanya.

Pemberitaan sebelumnya, Bharada Bonifasius Jawa, seorang anggota Brimob asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz, dilaporkan gugur dalam peristiwa kontak senjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kontra Brimob pecah di Distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu 22 November 2023.

Melansir TribunPapua.Com, peluru yang ditembakkan KKB mengenai ketiak kanan Bonifasius, dan masuk ke tubuhnya.

Sementara, satu rekannya lagi, Bharatu Rani Yohanes Seran dilaporkan mengalami luka tembak di bagian kaki kiri.

Kondisinya Bharatu Rani saat ini stabil, dan kedua korban telah dievakuasi ke RSUD Mimika.

Kedua korban merupakan anggota Satuan Brimob Polda NTT.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno, mengkonfirmasi kebenaran peristiwa tersebut.

"Tadi pagi kejadiannya. Anggota kami tertembak. Satu gugur dan satu luka tembak pada bagian kaki," ujarnya dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com.

Ihwal pecahnya kontak tembak bermula saat tim gabungan Polres Intan Jaya dan Satgas Damai Cartenz hendak melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas sebuah tindak kejahatan di Distrik Titigi pada pukul 08.20 WIT.

"Setibanya di TKP, tim melakukan kegiatan olah TKP dan dilakukan pengamanan. Pada pukul 12.28 WIT, Tim mendapatkan tembakan dari KKB Intan Jaya yang berujung kontak tembak. Terdapat korban Jiwa maupun korban luka dari aparat keamanan," tutur Bayu.

Kini, pihaknya tengah mengejar para pelaku.

"Saat ini Tim Satgas Damai Cartnez masih melakukan pengejaran terhadap kelompok KKB Intan Jaya," pungkasnya. (*)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved