Prakiraan Cuaca
Terungkap Penyebab Susah Hujan di NTT, Prima: Posisi Matahari
Hingga awal Januari 2023 curah hujan di NTT rendah. Kapoksi Stasiun Meteorologi David Constantijn Saudale Rote Ndao mengungkapkan penyebabnya.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
TRIBUNFLORES.COM, BA'A - Kapoksi Stasiun Meteorologi David Constantijn Saudale Rote Ndao, Prima M Amalo membeberekan penyebab berkurangnya intensitas curah hujan di wilayah NTT selama Desember 2023 hingga saat ini.
Prima menyebutkan, penyebab pertama, wilayah NTT dipengaruhi oleh fenomena El Nino, sehingga menyebabkan penurunan intensitas curah hujan dibandingkan normalnya dan diprediksi bertahan hingga April 2024.
Kedua, adanya aktifitas sirkulasi siklonik yang membentuk pola tekanan rendah di sekitar Laut Natuna sebelah barat Kalimantan Barat yang berperan dalam menghambat aliran massa udara basah dari Asia (Monsun Asia) ke arah selatan Ekuator (termasuk wilayah NTT).
Baca juga: Gunung Lewotobi Erupsi, Relawan Galang Donasi Bantu Pengungsi
Ketiga, kandungan uap air sedikit di sekitar Selatan Ekuator (termasuk wilayah NTT).
Lalu ada pula penyebab suhu panas dan cuaca terik di sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur.
Prima merinci, kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah NTT, kondisi tentu menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan yang signifikan oleh awan di atmosfer, sehingga suhu udara pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik.
Kemudian, posisi matahari di belahan bumi selatan menyebabkan meningkatnya penguapan dan terjadinya kenaikan kelembaban udara, sehingga udara terasa lebih gerah.
Prima memprediksi, hingga satu minggu ke depan sampai tanggal 7 Januari 2024, wilayah Nusa Tenggara Timur umumnya masih cerah berawan dan berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan-sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah NTT, terutama di wilayah dataran tinggi.
Dia juga memberi rekomendasi menghadapi perubahan cuaca yang terjadi.
Baca juga: Data Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi, 2 Januari 2024, Total 2254 Jiwa Ini Rincian Tiap Wilayah
"Masyarakat hendaknya menjaga stamina dan hidrasi tubuh saat beraktifitas dengan banyak minum air putih," ujar Prima saat dijumpai POS-KUPANG.COM Selasa, 02 Januari 2024.
Pihaknya mengimbau Pemerintah Daerah, sektor terkait dan masyarakat dapat terus memantau dan menjadikan informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini cuaca ekstrem, sebagai acuan untuk aksi dini dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan oleh adanya bencana Hidrometeorologi seperti, banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang dan sambaran petir.
Prima juga mengingatkan masyarakat agar selalu memantau perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca ekstrem BMKG melalui Stasiun Meteorologi David Constantijn Saudale Rote Ndao dengan layanan informasi cuaca 24 jam 7 hari di platform media sosial dan aplikasi BMKG. (rio)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.