Rabies di Sikka

KLB Rabies, Pemkab Sikka Minta 1.000 Vial VAR ke Pemprrov NTT

Kejadian luar biasa virus rabies menjadi ancaman sangat serius bagi warga berlangsung ketika tidak tersedia vaksin anti rabies di Kabupaten Sikka.

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
BERI KETERANGAN - Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera saat diwawancarai TribunFlores.Com terkait penetapan tersangka kasus korupsi pembangunan Puskesmas Paga di ruang kerjanya Kamis, 19 Oktober 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE-Mengatasi kejadian luar biasa  (KLB) virus rabies Pemerintah Kabupaten Sikka meminta bantuan sekitar 1.000 vial Vaksin Anti Rabies (VAR) kepada  Pemerintah Provinsi  NTT. 

"Mudah-mudahan kita dapat bantuan dari provinsiu 1000 vial VAR yang hari ini mudah-mudahan dikirim.Tapi kita kita lihat cuaca ini, vaksin di Dinas Kesehatan lagi kosong, tapi kalau vaksin untuk HPR masih ada dan saya sudah buat surat untuk permohonan bantuan, kalau memang tidak ada bantuan dari pusat maka kita harus bersama DPRD untuk pikirkan kembali anggaran," jelas Pj Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera usai rapat paripurna di Kantor DPRD Sikka, Selasa, 19 Maret 2024. 

Adrianus  menjelaskan akan dibahas saat rapat koordinasi sore ini, apakah akan dilakukan vaksinasi terhadap HPR saja, eliminasi terbatas daerah endemik rabies atau eliminasi secara keseluruhan. 

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sikka juga membuka Posko Rabies yang diketuai Plt Sekda Sikka,  Movaldes Da Maga Bapa.

Baca juga: Anggota DPRD Sarankan Pakai Dana BTT Atasi Virus Rabies di Sikka

 

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Sikka menetapkan status KLB Rabies menyusul adanya peningkatan jumlah kasus gigitan anjing yang diduga rabies terhadap warga Kabupaten Sikka.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, Senin, 18 Maret 2024 sore membenarkan penetapan status KLB Rabies tersebut.  Akumulasi dari bulan Januari hingga Maret 2024, jumlah kasus gigitan anjing sebanyak 510 kasus dan 2 orang meninggal dunia. 

"Jumlah korban gigitan 510, itu akumulasi Januari sampai Maret, jumlah korban meninggal dunia 2 orang," jelas Pet Herlemus. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Jemy Sadipun mengatakan ketersediaan vaksin HPR masih banyak. Jumlah vaksin HPR saat ini berjumlah sekitar 4700an dosis.

Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Lagi Korban Gigitan Anjing Rabies di Sikka Meninggal Dunia

"Kalau vaksin HPR masih banyak bahkan kemarin di forum RKPD itu kami usulkan alokasi anggaran," jelas Jemy Sadipun. 

Pada tahun 2024, lanjut Jemy Sadipun, hingga bulan Februari 2024, sekitar 21 ribu lebih ekor anjing yang sudah diberikan vaksin HPR. 

Namun jumlah itu, kata Jemy Sadipun, fluktuatif karena perkembangbiakan HPR khususnya anjing. 

Dia juga memberikan apresiasi terhadap beberapa camat yang memimpin langsung untuk melakukan eleminasi terhadap anjing yang diduga sudah terkena rabies beberapa waktu lalu sebelum penetapan KLB Rabies.

Baca juga: Keluarga Menangis Histeris Sambut Jenazah Korban Kasus Rabies di Sikka NTT

Beberapa camat yang memimpin langsung melakukan eliminasi terhadap anjing yang diduga sudah terkena rabies antara lain Camat Kangae, Camat Magepanda dan Camat Alok Timur.  *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved