Begal di Buntal Manggarai Timur
Laporan Ada Begal, Pria asal Nagekeo NTT Terancam Hukuman 1 Tahun 4 Bulan Penjara
Informasi palsu atau hoax yang dibuat oleh PR (37) pria asal Wae Kokak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo bahwa ia dibegal
Penulis: Robert Ropo | Editor: Hilarius Ninu
Atas laporan itu, Kanit Reskrim Polsek Sambi Rampas melakukan interogasi kepada PR, namun dalam keterangan PR ditemukan ada kejanggalan-kejanggalan. Kemudian, Kanit Reskrim bersama anggota dipimpin Kapolsek bersama PR menuju TKP untuk reka ulang, Kamis pagi.
Namun saat reka ulang itu, semakin nampak ada pemberian keterangan hoax di mana semakin banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan. Seolah-olah dibuat rekayasa oleh PR.
Atas kejanggalan-kejanggalan itu, kata Kiki, pihaknya mencoba untuk melakukan komunikasi dengan baik terhadap PR mungkin PR ada masalah dengan keluarga atau lainya. Akhirnya PR mengakui perbuatanya bahwa keterangannya itu palsu hanya untuk mengelabui pemilik uang.
PR mengaku selama ini bekerja, namun tidak diberikan upah, sehingga untuk mendapatkan uang saat mengangkut 16 karung beras ke Mbay, Kabupaten Nagekeo, Jumat 12 April pekan lalu dengan harga Rp600 ribu/karung.
Baca juga: Uskup Ruteng Bersama Penjabat Bupati Manggarai Timur Panen Raya Jagung di Demplot Seminari Kisol
Disana, lalu dibayar sebanyak Rp9.600.000, namun PR mengembalikan ke pemilik beras hanya Rp 6 juta. Sedangkan Rp 3.600.000 digunakan beliau.
Karena sudah pakai, Selasa 16 April 2024 PR pergi ke keluarganya di Mbay untuk meminjam uang guna mengembalikan uang yang digunakan itu. Karena tidak dapat, PR kembali dan singgah di Riung untuk meminjam uang yang sama, namun tidak dapat juga.
Kemudian PR kembali ke Golo Lijun, Rabu 17 April 2024 dan dalam perjalanan PR berpikir untuk bagaimana caranya agar tidak ditagih oleh pemilik beras tadi. Karena itu, PR lalu menggaruk-garuk pipinya menggunakan kuku jari hingga luka dan memar seolah-olah dianiaya sesuai keterangannya dalam laporan bahwa ia dipukul di pipi oleh pembegal.
Sampai di TKP Bensur, sekitar pukul 16.30 Wita, lalu PR membuang jaket dan sendalnya seolah-olah ada pembegalan. Selanjutnya PR menuju ke kampung Translok Buntal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.