Erupsi Gunung Lewotobi Laki laki

Pasir dan Abu Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Hujani Warga, Entah Sampai Kapan

Entah sampai kapan aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki bertatus Level III (Siaga) ini berakhir. Warga 7 desa di kaki gunung menghirup belerang.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Warga Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur mengamankan kendaraan saat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Sabtu, 3 Agustus 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki bertatus Level III (Siaga) ini entah sampai kapan berakhir.

Saban hari, warga tujuh desa di kaki gunung menghirup belerang. Material berupa abu dan pasir menghujani pemukiman pagi, siang, dan malam.

Warga desa di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, seakan-akan pasrah dengan keadaan lingkungan yang semakin tak sehat akibat abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.

Sabtu, 3 Agustus 2024 pukul 11.48 Wita, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi dan materialnya melanda Desa Hokeng Jaya, Boru, Klatanlo, Dulipali, Nawokote, Pululera, dan Boru Kedang.

 

Baca juga: Cegah Penularan Rabies di Flores Timur, Warga Diminta Kandangankan Anjing dan Divaksin

 

 

Godelfridus Herin (30), warga Hokeng Jaya, mengatakan atap seng seperti sedang disiram pasir sesaat setelah erupsi. Sementata wajah gunung tak terlihat karena tertutup awan.

"Keadaan mendung saat erupsi. Kami masuk dalam rumah karena hujan abu sangat tebal. Dalam rumah kami dengar rintikan pasir," ujar Godelfridus kepada wartawan.

Dia mengaku pasrah dengan kondisi bencana erupsi yang sudah terjadi selama setengah tahun ini. Atap seng mulai rusak, kendaraan mulai karat, serta sayuran yang ditanam pada lahan sudah tak bisa dikonsumsi.

"Sayuran terkontaminasi, kami beli di Pasar Boru. Kebanyakan pedagang sayur berasal dari Kabupaten Sikka (tetangga Flores Timur)," sebutnya.

 

Baca juga: Desa-desa di Lereng Gunung Lewotobi Terus Dilanda Hujan Pasir dan Abu Vulkanik, Atap Rumah Bocor

 

Sepanjang jalan antar desa di Kecamatan Wulanggitang kini dipasang kayu usuk dan ban bekas agar para pengendara mengurangi kecepatan.

Abu biasanya bertebaran masuk ke dalam rumah akibat tertiup angin, termasuk aktivitas kendaraan bermotor dan mobil pengakut barang dan penumpang.

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, mencatat erupsi tak teramati terjadi pukul 11.48 Wita. Seismogram merekam kekuatan amplitudo maksimum 14.8 mm dan durasi 5 menit 56 detik.

 

Berita TribunFlores.com lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved