Cuaca Buruk di NTT
Waspada, BMKG Sebut Gelombang Tinggi dan Potensi Banjir Rob di NTT 7-13 Februari 2025
Selain itu, masyarakat pesisir diminta untuk mengantisipasi dampak pasang maksimum, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rendah dan rawan banji
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas IV Tenau Kupang, Yandri A. Tungga, S.Tr, memperingatkan bahwa sejumlah perairan di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mengalami gelombang dengan ketinggian sedang hingga tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Menurut Yandri, kondisi ini diperkirakan berlangsung mulai 7-11 Februari 2025 dengan rata-rata ketinggian gelombang antara 1,25 hingga 2,50 meter untuk kategori sedang, dan 2,50 hingga 4 meter untuk kategori tinggi.
Pada 7 Februari 2025, wilayah yang diprediksi mengalami gelombang tinggi meliputi Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan selatan Sumba, perairan utara Sabu Raijua, perairan utara Timor, perairan utara Kupang-Rote, Selat Pukuafu, perairan selatan Sabu, dan perairan selatan Timor-Rote.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 7 Februari 2025, Manggarai dan Manggarai Timur Hujan Disertai Petir
Pada 8 Februari 2025, gelombang dengan tinggi 2,5-4 meter diperkirakan terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Selat Ombai, dan beberapa perairan lainnya.
Pada 9 Februari 2025, tinggi gelombang serupa diperkirakan terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat Flores bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Sumba bagian timur, Laut Sawu, perairan utara Sabu Raijua, perairan utara Timor, Kupang-Rote, Selat Pukuafu, Selat Sabu Raijua, dan Selat Timor-Rote.
Pada 10 Februari 2025, gelombang tinggi diprediksi terjadi di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan selatan Sumba, perairan utara Sabu Raijua, perairan utara Timor, perairan utara Kupang-Rote, Pukuafu, perairan selatan Sabu Raijua, dan perairan selatan Timor-Rote.
Pada 11 Februari 2025, gelombang tinggi masih berlanjut di Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Sumba, perairan utara Sabu Raijua, perairan utara Kupang-Rote, serta perairan selatan Sabu Raijua.
Selain gelombang tinggi, BMKG juga memperingatkan adanya potensi banjir rob yang diperkirakan terjadi pada 7-13 Februari 2025 di beberapa wilayah pesisir, seperti Pesisir Pulau Flores, Pesisir Alor, Pesisir Pulau Sumba, Pesisir Sabu Raijua, serta Pesisir Timor hingga Pulau Rote.
Fenomena ini bertepatan dengan fase bulan purnama pada 12 Februari 2025, yang dapat menyebabkan pasang maksimum dan meningkatkan risiko banjir rob.
BMKG mengimbau masyarakat, terutama yang beraktivitas di sekitar perairan dan pesisir, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi dan banjir rob.
"Nelayan dan operator transportasi laut diharapkan mempertimbangkan kondisi cuaca sebelum melaut dan selalu memantau informasi dari BMKG atau otoritas terkait lainnya," ujar Yandri dalam acara jumpa pers via zoom pada, Kamis 6 Februari 2025.
Selain itu, masyarakat pesisir diminta untuk mengantisipasi dampak pasang maksimum, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rendah dan rawan banjir.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.