Jalan Salib Tematis Katolik

Contoh Teks Lengkap Jalan Salib Tematis dalam Agama Katolik

Inilah contoh teks jalan salib tematis dalam Agama Katolik, dapat juga jadi pedoman saat melakukan jalan salib tematis.

Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM / GG
UMAT BTN KOLHUA - Umat BTN Kolhua saat ikut misa dan jalan salib. Contoh Teks Lengkap Jalan Salib Tematis dalam Agama Katolik. 

Bukan! Yesus mengajak kita untuk saling terbuka dalam cara yang santun. 
Menghargai martabat orang lain. Membangkitkan sesama yang mungkin sudah putus asah dan tak  mau lagi mengabdi pada Tuhan dan masyarakat. Yesus mengajak kita untuk saling memberi 
kesempatan untuk BANGKIT BERSAMA dari kejatuhan kita…..  
(lagu Yesus Tuhanku… Yesus Penebusku…) 

P1. Marilah berdoa,  
U. Ya Bapa, pengalaman jatuh sering membuat kami putus asah, malu, gengsi untuk bangkit lagi. 
Kami mohon, berilahkan kami Roh Kudus-Mu agar kami senantiasa rendah hati dan siap sedia 
untuk menerima kejatuhan kami dan rela bangkit untuk memulai sebuah perjalanan dengan 
semangat yang baru sambil belajar dari pengalaman-pengalaman kejatuhan kami. Buatlah kami 
rela menerima kejatuhan orang lain dan rela membantu mereka untuk bangkit lagi. Demi Kristus 
Tuhan dan Pengantara kami. Amin 
P1. Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami….. 
U. Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.  

PERHENTIAN KE – 12: YESUS WAFAT DI KAYU SALIB 
P1. Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukurk kepada-Mu…. 
U. Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia… 
P1. Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Gempa bumi terjadi di mana-mana, dan tabir bait suci terbelah dua.  “Sesudah itu, Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia - supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci - ; “Aku haus!” Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. 

Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada 
sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu , Kuserahkan nyawa-Ku” Lalu ia menundukkan 
kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.” (instrument IN SILENSIO….) 

Puisi: Balada Penyaliban 

P2. Yesus adalah anak Allah, Ia manusia tanpa dosa, Ia memegang teguh janji-Nya pada Bapa 
meski  sebagai manusia Ia sempat merasakan kegentaran saat mengetahui isi cawan yang 
dihadirkan Bapa di hadapan-Nya. Ia taat sampai wafat, bahkan wafat di salib. Sekali lagi, dalam 
wujud manusia, putera Bapa mengajarkan pada kita tentang ketaatan dan penerimaan demi 
kemuliaan hidup yang kekal.  

(lagu Eli Lamasabakhtani)  
P2. Satu hal yang kita pelajari dari Tuhan kita adalah MENCINTAI SECARA TOTAL dan 
TANPA SYARAT. Total artinya penuh, tidak setengah-setengah. Total artinya tidak putus di 
tengah jalan oleh karena kekecewaan sesaat. Total artinya bertanggung jawab sampai tuntas apa 
pun tantangan dan rintangan menghadang. 

Dari sengsara dan wafat-Nya di kayu salib kita belajar untuk mencintai sedcara total dan tanpa syarat dalam dan sesuai dengan peran kita masing-masing: sebagai imam, biarawan/I, sebagai orang tua, anak, Orang Muda Katolik, Kaum Bapa, Kaum Ibu, WKRI, Legio Maria, Sekami, dan sebagainya. Mari kita belajar untuk mencintai secara total dan tanpa syarat. 

Pada akhirnya masing-masing kita akan berseru kepada Bapa dan kepada Dunia: 
SELESAILAH SUDAH!! 
P1. Marilah berdoa…. 

U. Ya Bapa di dalam Surga, Putera-Mu telah menunjukkan kasih-Nya terhadap manusia secara 
penuh. Dia bahkan mengalami kematian sebagai tebusan atas dosa-dosa kami. Buatlah kami rela 
memberi diri kami lewat pelayanan yang sungguh dan tulus terhadap sesama, terhadap rukun, stasi, Gereja dan masyarakat. 

Sadarkanlah kami agar melalui keikutsertaan kami dalam jalan salib Putera-Mu ini, kami mampu mematikan dan bahkan menguburkan dosa-dosa kami yang telah melukai Dikau, sesama di sekitar kami dan bahkan diri kami masing-masing. Demi Kristus, Dialah 

Tuhan dan Pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.  
N1. Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami….. 
U. Allah, ampunilah kami orang berdosa ini…. 

PENUTUP 

P1. Ya, salib berbeban berat – bertumpu dosa-dosa kita umat manusia. Di atas palang yang sama, 
kita menyalipkan Putera Allah dengan dosa-dosa kita pula. Betapa Tuhan menanggung segalanya. 

Namun kematian di atas salib bukanlah akhir dari segalanya. Kematian di atas salib adalah 
dentangan lonceng kemenangan yang sebentar lagi akan menggema di Lembah-lembah kekelaman 

yang sedang putus asah oleh kekejaman dunia. Salib bukanlah simbol kehadiran seorang penjahat. 

Salib adalah jalan menuju kemenangan. Salib tidak akan berujung pada maut. Salib mengantar 
kepada kebangkitan kekal.  

P2. Dan oleh karena itu, janganlah kita lari dari salib hidup kita. Janganlah kita jijik dengan 
kejatuhan kita. Janganlah kita putus asah dengan keterbatasan dan kelemahan-kelemahan kita. 
Jangalah kita meremehkan, mengejek dan bahkan menindih  sesama yang sedang memanggul 
salib. 

Kita hendaknya saling membantu di dalam menanggung salib hidup ini. Kita hendaknya 
saling menguatkan bahwa melalui salib kita sedang menuju sebuah lorong yang mungkin pada 
awalnya gelap, namun berujung cahaya gemerlap yang tak akan pernah pudar. Yakinlah, seperti 
Kristus, ketika kita dengan tabah memanggul salib, kita bakal memetik kemenangan yang jaya.  
P1. Marilah kita berdoa! 

U.  Ya Bapa yang Maha Rahim, melalui PuteraMu, Engkau telah mengajarkan kepada kami makna 
Salib di dalam kehidupan iman kami. Atas ajaran ini, kami menghaturkan syukur berlimpah ke 
hadiratMu. 

Kami mohon, semoga permenungan Jalan Salib Yesus Putera-Mu yang sebentar lagi 
kami akhiri ini, bukan sekedar sebuah ritus belaka. Semoga narasi, refleksi, meditasi, puisi dan 
lagu yang kami persembahkan ini sungguh membuat retreat agung kami di Masa Prapaskah yang kudus ini menjadi lebih bermakna dan berbuah banyak. 

Semoga semua yang kami persembahkan ini bukanlah hal-hal ritual belaka melainkan cara atau jalan yang membuat kami semakin memaknai relasi kami dengan Dikau dan dengan sesama. Semoga persembahan kami ini merupakan sebuah jalan pendamaian antara kami dengan Dikan dan kami dengan sesama. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin!  

Berkat Penutup oleh imam yang hadir 
Lagu Penutup: lagu umat dari buku umat

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved