Breaking News

Hardiknas di Manggarai Timur 2025

Wabup Manggarai Timur Tarsisius Sjukur Tekankan Pentingnya Mata Pelajaran Muatan Lokal

Peserta seminar sebanyak 600 orang dan berasal dari berbagai latar belakang yaitu kepala sekolah, Guru, praktisi Pendidikan

Penulis: Robert Ropo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ROBERTUS ROPO
SEMINAR---Kegiatan seminar Pendidikan dalam rangka memperingati Hardiknas Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas PPO Kabupaten Manggarai Timur. 

Wabup Tarsisius Sjukur mengatakan, pemerintah telah menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai Kurikulum Nasional yang berlaku di seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini bertujuan untuk memastikan kualitas pendidikan yang merata dan setara bagi semua siswa di seluruh wilayah. 

Karena keunikan karakteristik pada setiap wilayah di Indonesia, pemerintah melalui Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 mengamanatkan pemerintah daerah untuk mengembangkan Kurikulum Muatan Lokal. Pengembangan muatan lokal ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan terkait lingkungan alam, sosial dan budaya lokal.

Dengan pengembangan kurikulum yang kontekstual, diharapkan peserta didik dapat memiliki kecakapan hidup sesuai dengan kondisi kehidupannya saat ini dan masa depan untuk hidup berkelanjutan dengan segala tantangannya. 

Wabup Tarsisius juga menerangkan, di Kabupaten Manggarai Timur, Kurikulum Muatan Lokal telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati Nomor 108/HK/XII/2022 tentang Kurikulum Muatan Lokal pada Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Manggarai Timur. Karena menggunakan kerangka Kurikulum Merdeka maka Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga menerbitkan Keputusan Kepala Dinas PPO Nomor 420/1910/PPO/VII/2024 tentang Capaian Pembelajaran Muatan Lokal pada elemen sumber daya alam.

 

Baca juga: NTT Masuk Wilayah Risiko Tinggi Karhutla 2025, BMKG Imbau Pemda Tingkatkan Kesiapsiaagaan

 

Anak-anak akan mempelajari kekayaan kekayaan alam yang terdapat di sekitar lingkungan kehidupan peserta didik Seperti pantal, gua, danau, gunung, hutan pertanian/perkebunan, hewan khususnya hewan endemic yang dilindungi, tumbuhan khas dan yang dimanfaatkan untuk kesehatan, peningkatan perekonomian dan lain-lain. 

Dengan mengenal dan menumbuhkan kecintaan pada sumber daya alam tersebut, peserta didik dapat mengembangkan sikap melindungi dan menjaga kelestarian alam dan memanfaatkannya untuk kepentingan yang tidak merusak lingkungan alam.

Elemen sumber daya manusia mencakup tokoh sejarah lokal dan potensi masyarakat setempat yang menjadi inspirasi dalam pengembangan ekonomi, sosial budaya, kepemimpinan, penyelamatan lingkungan hidup. Pada elemen budaya, para siswa akan mempelajari kekayaan budaya yang ada di lingkungan di mana mereka tinggal yang mencakup tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional.

Dengan mengenal dan menumbuhkan kecintaan pada kekayaan budaya setempat, peserta didik dapat mengembangkan sikap melindungi dan menjaga kelestarian budaya dan memanfaatkannya untuk kepentingan yang tidak mengancam keberadaan budaya tersebut, apalagi kini ditandai oleh kecepatan arus Informasi yang ditopang pengembangan teknologi yang pesat dan semakin mengikuti budaya kebarat-baratan. 

 

 

 

Baca juga: Ajang  Pemilihan Putri Manggarai 2025: Mencari Wajah Baru Representasi Perempuan Muda

 

 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved