Berita Manggara Timur

Pelajar yang Bunuh Diri di Borong, Manggarai Timur Sempat Video Call Pacarnya

Agustinus Pronato Dika (20), seorang pelajar, alamat Kampung Wolo Kolo, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, murni nekat

|
Penulis: Robert Ropo | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/HO-POLRES MANGGARAI TIMUR
EVAKUASI-Jenazah korban Agustinus Pronato Dika yang akhiri hidupnya sendiri dievakuasi anggota polisi dan masyarakat dari TKP.  

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, BORONG-Agustinus Pronato Dika (20), seorang pelajar yang tinggal di Kampung Wolo Kolo, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, nekat mengakhiri hidupnya sendiri. 

Agustinus pertama kali ditemukan oleh pacarnya, Maria Laurensia Bupu.

Maria menemukan Agustinus, Senin 2 Juni 2025 sekitar pukul 07.00 Wita dalam keadaan meninggal dunia di area belakang SMAN 4 Borong di Kampung Wolo Kolo. 

Kapolres Manggarai Timur AKBP Suryanto ketika dikonfirmasi TRIBUNFLORES.COM, Senin siang, menerangkan setiap ada kesalahpahaman atau pun masalah dengan pacarnya, Agustinus selalu mengancam akan bunuh diri.

Baca juga: DPRD NTT Harap Nelayan Rote yang Ditahan di Australia Bisa Segera Dideportasi

Pada Sabtu, 31 Mei 2025 Agustinus melakukan panggilan video call dengan Maria dan mengatakan akan bunuh diri.

Percakapan video call tersebut di-screenshotnya. Maria masih menganggap hal tersebut hanya candaan pacarnya saja.

Tangkapan layar komunikasi video call tersebut Maria kirimkan kepada Hilda Mbhanu yang berada di Jakarta dan selanjutnya Hilda Mbhanu mengirimkannya lagi kepada Sil Molo yang merupakan anak kandung dari saksi Kristianus Begu (orang tua angkat korban).

Pasca Maria menerima video call dari korban, dirinya memiliki firasat yang tidak baik dan langsung berupaya berkali - kali menelpon korban. Meski handphone aktif dan panggilan masuk, panggilannya tidak pernah direspon oleh korban. Selain menelpon korban, Maria juga berupaya mencari informasi ke teman - temannya, namun semua temannya tidak mengetahui keberadaan korban. 

Saat pertama kali Maria menemukan jenazah korban juga sudah membusuk.

Saksi lain yakni Yosep Bud dan Yosefin Alda Wea masih melihat korban masuk sekolah pada hari Sabtu, 31 Mei 2025 sekitar pukul 07.30 Wita.

Kapolres Suryanto juga menerangkan, korban sendiri merupakan anak yatim piatu di mana ayah korban bernama Yosep Dopo meninggal dunia saat korban masih berusia 6 bulan, sementara ibunya bernama Maria Sum meninggal dunia saat korban berusia 7 tahun.

Agustinus kemudian tinggal bersama Kristianus Begu, pamannya (orang tua angkat) yang merupakan adik kandung dari ayah korban. 

Kristianus Begu, menerangkan, Sabtu, 31 Mei 2025 sekitar pukul 06.45 Wita korban berangkat ke sekolah menggunakan pakaian traning olahraga seperti yang dikenakan saat ditemukan meninggal dunia.

Agustinus tidak pulang ke rumah sejak Sabtu, 31 Mei 2025 dan Kristianus telah berupaya mencari keberadaan korban ke teman - temannya, namun korban tidak ditemukan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved