Berita Flores Timur

Pengungsi Lewotobi Menangis Saat Terima Bantuan dari Polres dan Bhayangkari Flotim

Mereka nekat memanen sisa-sisa harta dari kebun yang berada di zona bahaya lalu dijual untuk membeli makanan

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
BANTUAN - Ketua Bhayangkari Cabang Flores Timur, Ny. Dhian Adhitya, memeluk seorang penyintas yang sedang menangis. Momen ini dipotret saat Polres Flores Timur dan bhayangkari membawa bantuan, Senin, 23 Juni 2025. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Sejak tiga bulan terakhir, penyintas korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki jarang mendapatkan bantuan kemanusiaan. Korban erupsi berasal dari Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura itu masih menetap di tempat pengungsian.

Bencana yang berlangsung selama hampir dua tahun itu membuat daya beli warga terdampak bertambah lesu. Didominasi petani, tanaman perkebunan kini hangus terbakar abu vulkanik.

Mereka nekat memanen sisa-sisa harta dari kebun yang berada di zona bahaya lalu dijual untuk membeli makanan, angsuran bank, dan ongkos biaya pendidikan. Namun saat erupsi dahsyat, seperti 3 November 2024 dan 17 Juni 2025, pengungsi kehilangan penghasilan.

Senin, 23 Juni 2025, pengungsi di Poslap Desa Konga, Kecamatan, mendapatkan bantuan dari Polres Flores Timur dan Bhayangkari Cabang Flores Timur. Bantuan dalam bentuk sembako, minyak tanah, kayu bakar, air bersih, alat-alat sekolah, vitamin, dan masker.

 

Baca juga: BPBD Flores Timur Catat Pengungsi Lewotobi 5.824 Jiwa, Bantuan Rumah Tetap per Keluarga

 

 

Seorang penyintas di sana, Agnes Mone Noba, mengaku bersyukur. Dua bulan terakhir mereka memikirkan kelangsungan hidup. Atas bantuan itu, banyak ibu-ibu seusianya menangis.

Ketua Bhayangkari Cabang Flores Timur, Ny. Dhian Adhitya, menenangkan seorang ibu yang terus menitihkan air mata. Dhian mendengar rintihan penyintas yang meminta para pihak tak bosan membantu korban bencana.

"Bapak, ibu, tolong selalu lihat kami. Terima kasih selama ini selalu bantu kami," ujar ibu itu sambil memeluk dos berisi bantuan sosial.

"Harus kuat, ya, semoga ini (bencana) cepat berlalu," kata Dhian, menenangkan ibu tersebut.

Menurut Dhian, penyintas hidup tangguh meski di tenda darurat. Dia kagum melihat keceriaan ratusan orang di sana.

"Saya kagum sekali. Anak-anak dan ibu-ibu di sini tetap bahagia dan beryukur meski hidup dalam kondisi yang seperti ini," katanya.

Kapolres Flores Timur, AKBP Adhitya Octorio Putra, mengatakan bantuan sosial disalurkan dalam rangka hari bhayangkara pada 1 Juli dan hari gerak bhayangkari.

Aksi kemanusiaan itu diharapkan meringankan beban warga terdampak yang masih bertahan dalam keterbatasan, menanti pembangunan hunian tetap (huntap).

Selain peringatan hari besar polri, pihaknya juga membawa niat Ketua Bhayangkari Daerah NTT, Ny. Vily Rudi Darmoko. Bantuan air bersih sebanyak lima tengki tersalur ke pengungsian Desa Konga, Kecamatan Titehena.

"Kami bawa air bersih, sembako, kayu bakar, vitamin, masker, perlengkapan sekolah, serta lain-lain. Semoga bisa bermanfaat untuk para pengungsi di posko-posko," ujar Adhitya.

Setelah membantu warga, Adhitya bersama rombongan lalu menyalurkan bantuan kepada anggota terdampak bencana di wilayah Polsek Wulanggitang, serta personel yang bertugas di posko pengungsian.

Aktivitas erupsi dan kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki masih fluktuatif. Gunung tipe strato volkano kembali erupsi pada pukul 14.40 Wita. Erupsi terdahsyat pada tanggal 17 Juni 2025 mencapai 10.000 meter di atas puncak kawah.

Data dari BPBD Flores Timur, korban erupsi yang mengungsi sebanyak 5.824 jiwa, tersebar di empat pos lapangan, hunian sementara, dan pengungsi mandiri. (Cbl)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved