Eks Kapolres Ngada Cabuli Anak
Ketua LPA NTT dan Pendamping Korban Kasus Eks Kapolres Ngada Ungkap Kondisi Korban
Ketua Lembaga Perlindungan Anak LPA Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Veronika Ata dan pendamping korban kasus eks Kapolres Ngada, Puput Joan Riwu
Menurut orang tuanya, trauma apa yang dia tunjukkan dalam keseharian?
P : Salah satunya yang disampaikan mama Tori tadi, dia sangat takut kalau melihat ada laki-laki dewasa berbaju coklat dengan perawakan gagah, pokoknya melihat bayangan-bayangan seperti polisi dia seperti terdiam, berlari ke kamarnya dan kemudian cerita ke mamanya, meringkuk dibalik orang tuanya kalau melihat ada sosok-sosok yang membuat dia trauma.
M dan W siapa pendampingnya?
P : Kita juga, LBH APIK termasuk mama Tori juga bagian dari tim kuasa hukum, jadi kita di tim pendamping yang mendapatkan kuasa dari orang tua, tiga orang korban itu ada sepuluh orang (pendamping).
Sekarang mereka ditangani oleh siapa? LBH APIK di Rumah Harapan GMIT atau di Dinas P3AP2KB?
P : Tiga orang korban ini, kalau korban berusia lima tahun, (I) dia memang bersama dengan orang tuanya. Support system dari keluarganya juga sangat mendukung sekali jadi dalam proses ini dia di-backup penuh oleh keluarganya.
Kalau korban W(13) ini dia di Rumah Harapan salah satu shelter. M juga di shelter.
Kebutuhan mereka terlayani dengan baik?
V : Karena memang di shelter yang berbeda, W di salah satu shelter lain itu terpenuhi dari sisi psikologinya ada Psikolog, kemudian mereka juga melakukan pemeriksaan rutin di rumah sakit, layanan rohani juga didapatkan, kemudian pendampingan hukum sebagaimana yang selama ini memang dilakukan, untuk makan minum, sesuai dengan apa yang tersedia di shelter sedangkan di shelter lain, itu beberapa aspek terpenuhi tapi harus lebih ditingkatkan lagi karena misalnya untuk konseling, dampingan oleh Psikolog perlu ditingkatkan lagi. Informasi yang kami dapatkan bahwa masih minim. Dia butuh untuk didampingi secara psikologis. Kenapa tidak digabungkan? Karena memang kebutuhannya tentu berbeda. Setiap orang punya karakter berbeda, dibesarkan dalam lingkungan kekerasan, itu mereka terpaksa harus menjadi korban seperti itu sehingga mereka ada juga yang mau privasi, sementara di rumah aman itu ada banyak anak dan kita juga di satu sisi harus memahami latar belakang dia jadi jangan sampai kita mempersalahkan dia lagi. (uzu)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Sidang Eks Kapolres Ngada
Berkas Perkara Eks Kapolres Ngada
Eks Kapolres Ngada Fajar Lukman
TribunFlores.com
Ratusan Wisatawan Mancanegara Kunjungi Amarasi Barat Kabupaten Kupang |
![]() |
---|
Kemenkes Libatkan Perdhaki Dalam Upaya Nasional Turunkan Angka Anak Zero Dose di Kota Kupang |
![]() |
---|
Penyintas Letusan Gunung Lewotobi Jual Sisa Harta di Tenda Pengungsian |
![]() |
---|
Kasat Lantas Polres Ngada Sosialisasi Keselamatan Berlalu Lintas di SMAKS Regina Pacis Bajawa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.