Gunung Lewotobi Erupsi

Lewotobi Meletus Terus, Kepala BNPB: Tolong Bupati Flores Timur Ingatkan Lagi Warga

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, masih terdapat warga Desa Boru yang belum mengungsi dari wilayah berbahaya tersebut.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-PGA LEWOTOBI LAKI-LAKI
GUNUNG API LEWOTOBI MELETUS - Gunung Api Lewotobi Laki-laki meletus, Sabtu 3 AGustus 2025 dini hari. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), meminta Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk memastikan tidak ada lagi warga yang masih tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Lewotobi Laki-laki. 

Tinggi Kolom 10 KM

Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali meletus besar atau eksplosif, Jumat (01/08/25) pukul 20.48 Wita.

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, berjarak 7 kilometer dari gunung itu, melaporkan tinggi kolom abu mencapai 10 kilo meter di atas puncak kawah.

"Erupsi dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara 3 menit 40 detik," ungkap Kepala Pos PGA, Herman Yosef Mboro.

Terlihat Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, gunung Level IV (Awas) itu tampak membara. Api menjalar hampir ke semua badan gunung di bagian barat. Desa Boru juga berada di sisi barat dari gunung strato volkano dengan tinggi 1.584 meter di atas permukaan laut itu.

Seperti sebelumnya, erupsi kali ini juga disertai gemuruh panjang. Beberapa desa di sekitarnya, seperti Desa Boru dan Desa Pululera dihujani abu dan kerikil.

Masyarakat diminta tak melakukan aktivitas apapun dalam radius maksimal 7 kilometer demi terhindar dari lontaran batu dan luncuran awan panas.

Desa-desa di dalam kawasan rawan bencana (KRB) seperti Dulipali, Hokeng Jaya, Klatanlo, Nawokote, Podor, dan Kampung Baru, masih mengungsi ke tempat aman. Meski demikian, tak menutup kemungkinan ada penyintas yang berada di zona KRB.

Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level IV (Awas) dengan rekomendasi:

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dan Sektoral Barat Daya - Timur laut  7 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki .
 
Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki.

Naik Signifikan

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved