Berita Ngada
ITB Kembali Dukung Petani Desa Inerie Ngada: Dari VCO hingga Briket Tempurung
Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan
Penulis: Charles Abar | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Charles Abar
TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA-Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan potensi daerah melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas). Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, menjadi salah satu desa target yang merasakan manfaat berkelanjutan dari pendampingan ini.
Berlokasi di pesisir selatan Pulau Flores, Desa Inerie mengandalkan kelapa sebagai komoditas utama. Sebelumnya, pemanfaatan kelapa di desa ini terbatas pada penjualan minyak goreng tradisional, sehingga nilai tambah bagi petani masih rendah.
Sejak 2023, ITB hadir untuk mengubah pola tersebut melalui Program Pengmas yang dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), sekarang bernama Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran (DPMK).
Baca juga: Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Nagekeo 2025 Mencapai 26 Kasus, 2 Orang Meninggal Dunia
Dua Tahun Pendampingan Produksi VCO
Selama dua tahun (2023–2024), Tim Pengmas Kelapa ITB telah mendampingi petani Desa Inerie dalam memproduksi minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil/VCO) berkualitas.
Dukungan yang diberikan meliputi instalasi peralatan produksi, pelatihan teknik pengolahan, desain pengemasan, hingga strategi pemasaran. Dalam kondisi saat ini dimana harga buah kelapa sedang tinggi, keuntungan sekitar Rp400 ribu dapat diperoleh dari setiap ulu (40 butir) kelapa yang diolah menjadi VCO. Keberhasilan ini menjadi tonggak awal yang membuka jalan bagi tahap lanjutan pendampingan.
Tahun Ini: Fokus pada Pengolahan Residu
Tahun 2025, ITB kembali hadir dengan fokus baru: mengolah residu dari proses produksi VCO, khususnya tempurung kelapa, menjadi briket arang. Potensi tempurung kelapa di Desa Inerie sangat besar, namun selama ini sebagian besar hanya menjadi limbah atau dibakar tanpa pemanfaatan optimal.
Tim Pengmas Kelapa ITB tahun ini diketuai oleh Dr. I Dewa Gede Arsa Putrawan dengan anggota Prof. Dr. Sanggono Adisasmito, Dr. Jenny Rizkiana, Dr. Firman Bagja Juangsa, dan Jourdan Firdaus. Dr. Arsa bersama Prof. Sanggono dan Jourdan turun langsung ke Desa Inerie pada 11-12 Agustus 2025 membawa bantuan peralatan produksi briket, memberikan pelatihan kepada petani, memperkenalkan contoh kemasan, hingga mendemonstrasikan penggunaan kompor briket.
“Pemanfaatan tempurung kelapa menjadi briket arang tidak hanya menambah produk bernilai jual, tetapi juga mengurangi masalah lingkungan,” jelas Dr. Arsa, kepada TRIBUNFLORES.COM, Kamis 14 Agustus 2025.
Briket: Energi Terbarukan dengan Pasar Luas
Briket arang dari tempurung kelapa merupakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Permintaannya terus meningkat di pasar global untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri.
Dengan kualitas dan kemasan yang tepat, briket tempurung kelapa dari Desa Inerie memiliki peluang untuk menembus pasar yang lebih luas, baik domestik maupun ekspor. Langkah ini diharapkan mampu menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan bagi petani.
Tak Hanya Tempurung, Sabut Juga Bernilai
Selain tempurung, sabut kelapa hasil pengolahan VCO juga memiliki potensi ekonomi besar. Sabut dapat diolah menjadi coconut peat (serbuk sabut) yang digunakan sebagai media tanam, dan coconut fiber (serat sabut) yang menjadi bahan baku berbagai produk berbasis serat, seperti tali, geotextile, isian jok kendaraan, dan kemasan alami ramah lingkungan.
“Jika semua bagian kelapa dimanfaatkan, kita bisa menciptakan siklus produksi yang hampir tanpa limbah. Hasilnya bukan hanya tambahan produk samping, tapi juga peluang ekonomi baru dan lingkungan yang lebih terjaga,” tambah Dr. Arsa. (Cha)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Nagekeo 2025 Mencapai 26 Kasus, 2 Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Polisi Jual Beras Murah, 34 Ton Beras Disalurkan untuk Masyarakat Ende |
![]() |
---|
Turis Asal Italia Terkesan dengan Expo Pendidikan Manggarai Timur Tahun 2025 |
![]() |
---|
Dokter, Bidan, Perawat dan Pegawai di RSUD Borong Jalan Sehat dan Zumba Bersama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.