Berita NTT
Operasi Tiga Pasien Stroke di RS Ben Mboi Sukses, Pasien Berdialog Langsung Dengan Menkes
Ketiga pasien adalah Theodora Kase (56), Sabina Ndeok (67) dan Vito Alesandro Leo (23). Pelaksanaan operasi ini dibantu oleh dokter dari RS
"Itu harus dilatih dari sekarang, di seluruh RSUD di Nusa Tenggara Timur untuk trombosis," katanya.
Kolaborasi dari RS Ngoerah Bali, RS Ben Mboi dan RS Pusat Otak Mahar Mardjono agar melatih para tenaga medis untuk melakukan pelayanan tersebut. Budi bahkan meminta jajarannya untuk ikut menggerakkan RS lainnya yang sudah memiliki keahlian pelayanan itu.
"Jadi jangan berhenti hanya press conference, undang saya," katanya.
Adapun operasi untuk tiga pasien itu menggunakan tindakan Clipping, Colling dan Bypass. Donny Argie, dokter bedah saraf menjelaskan, operasi itu mengatakan, 5-7 dokter dari tiga RS itu melakukan operasi.
Operasi itu memakan waktu dari 4-12 jam. Ia menyebut paling sulit adalah operasi pada Alesandro Leo (23) dengan layanan Bypass. Dilakukan penyambung pada pembuluh darah.
Keluhannya adalah mata menonjol dan sakit kepala. Pembuluh darah pecah dan tumbuh tidak baik sehingga mengganggu aliran darah di otak.
"Pembuluh darah di permukaan kita sambung ke pembuluh darah dalam otak. Untuk memastikan aliran darah untuk dalam otaknya," tuturnya.
Operasi ini, menurut dia, paling tidak membantu sekaligus menekan angka kematian akibat stroke. Pada pasien lainnya, Vito Alesandro Leo itu terdapat pembuluh darah yang pecah akibat jatuh. Itu menyebabkan gangguan pada pembuluh darah di otak.
Mereka kemudian melakukan menggantikan aliran pembuluh darah pada daerah pipi. Sebab, pembuluh darah sebelum dalam kondisi tidak baik. Pembuluh darah yang tidak baik itu dijepit dan akan mengecil dengan sendirinya.
"Itu agak rumit, lama dan betul-betul ketelitian. Dan itu kerja sama tim. Resikonya relatif tidak ada, sambung pembuluh darah kita sudah pastikan, sambungannya bagus, tinggal dijaga," katanya.
Dia mengatakan, operasi ini sangat membutuhkan mikroskop. Sebab, ukuran pembuluh darah itu sangat kecil. Dengan begitu maka tindakan akan dilakukan lebih mudah.
"Banyak paradigma, operasi kepala itu bedah kepala itu. Orang takut. Operasi bedah saraf itu hanya segini saja. Pemulihan 7-14 hari. Setelah ini, justru malah boleh aktif lagi," ujarnya.
Sebelum dioperasi, pasien dibius dan dilakukan stabil ke ruang ICU. Jika pasien sudah stabil kemudian peralatan operasi dilepas.
Ariano Leo, keluarga dari Vito menyebut mereka was-was ketika menunggu jalannya operasi. Mereka menunggu di luar ruang operasi. Keluarga cukup khawatir tapi mempercayakan segala proses ke dokter.
"Kami agak cemas. Puji Tuhan operasi jalan lancar," ucap dia.
Dia mengemukakan Leo kini tengah menjalani pemulihan. Keluarga berharap agar tahapan ini bisa segera selesai dan Leo kembali berkumpul dengan keluarga. (fan)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
| PKB Manggarai Timur Pasang Strategi Target Raih 5 Kursi DPRD dan Bupati Pada Pemilu Mendatang |
|
|---|
| Saksi Ahli Pidana Militer Hadir di Sidang Perkara Tewasnya Prada Lucky Namo |
|
|---|
| Menteri Kesehatan Ungkap Akal-akalan Dokter Ambil Rekomendasi tapi Tidak Mengabdi di NTT |
|
|---|
| Fransiskus Cemas Dengar Bunyi Retakan Tanah di Desa Kiuola TTU, Kini Mengungsi Mandiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/menkes-budi-sadikin.jpg)