Berita Kota Kupang

Kota Kupang Genjot Deteksi Dini Malnutrisi Akut, PAUD Jadi Lokomotif Pencegahan

Upaya pencegahan wasting di Kota Kupang memasuki fase baru. Melalui Pertemuan Multistakeholder dan Pembelajaran PAUD Peduli Wasting yang

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL
Suasana kegiatan Multistakeholder dan Pembelajaran PAUD Peduli Wasting yang digelar di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, pada Senin 17 November 2025. 

Ringkasan Berita:
  • Prevalensi balita gizi buruk di NTT masih tinggi, mencapai 3,6 persen atau sekitar 53 ribu kasus per tahun (SSGI 2024).
  • PAUD dijadikan pintu masuk pencegahan wasting melalui deteksi dini, rujukan, dan edukasi gizi.
  • Diperluas ke 9 kabupaten/kota (2023–2025) dengan hasil positif: peningkatan pengetahuan guru PAUD, praktik deteksi dini, dan alur rujukan.

 

 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail

POS-KUPANG.COM, KUPANG — Upaya pencegahan wasting di Kota Kupang memasuki fase baru. Melalui Pertemuan Multistakeholder dan Pembelajaran PAUD Peduli Wasting yang digelar di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, pada Senin 17 November 2025.

Wasting merupakan bentuk malnutrisi akut. Anak yang mengalami wasting memiliki berat badan yang jauh di bawah standar untuk tinggi badannya.

Prevalensi balita gizi buruk di NTT masih menjadi alarm serius. Berdasarkan SSGI 2024, prevalensi mencapai 3,6 persen, dengan estimasi 53 ribu kasus balita gizi buruk per tahun.

Angka ini menjadi dasar perlunya pendekatan terintegrasi dari pendidikan dan kesehatan, khususnya melalui PAUD sebagai layanan terdepan dalam pembinaan anak usia dini.

Baca juga: Main Meriam Rakitan, Seorang Anak di Ruteng NTT Alami Luka Bakar Serius

Panitia Pelaksana Pertemuan Multistakeholder dan Pembelajaran PAUD Peduli Wasting, Ny. Joice John Mesach, yang diwakilkan oleh Polikarpus Do - Perwakilan Pokja II TP PKK NTT, menegaskan pentingnya peran PAUD sebagai pintu masuk pencegahan wasting.

“PAUD memiliki posisi strategis untuk deteksi dini dan rujukan. UNICEF bersama Kemenkes telah memulai percontohan PAUD Peduli Wasting sejak 2022, dan terbukti mampu meningkatkan kapasitas guru PAUD dalam mengenali anak berisiko wasting serta memastikan mereka dirujuk ke fasilitas kesehatan,” ujarnya, Senin (17/11).

Program percontohan yang diperluas ke 9 kabupaten/kota sejak 2023–2025 ini terbukti memberikan dampak signifikan. Analisis pengetahuan, sikap, dan praktik (KAP) menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan guru PAUD, serta penguatan praktik deteksi dini dan alur rujukan.

Memasuki tahun 2025, UNICEF bekerja sama dengan TP-PKK Provinsi NTT dan DPD PERSAGI NTT akan memperkuat implementasi PAUD Peduli Wasting dalam PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) di 100 satuan PAUD se-Kota Kupang. 

Program ini mencakup deteksi dini dan rujukan wasting, kelas parenting gizi, demo masak makanan bergizi, hingga percontohan kebun gizi pekarangan di satuan PAUD.

Pertemuan multistakeholder yang digelar hari ini merupakan bagian penting dari rangkaian kegiatan tersebut.

Empat Tujuan Utama Pertemuan Kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Menyampaikan situasi dan tantangan pencegahan serta penanganan wasting di NTT.
2. Memberi gambaran kondisi implementasi PAUD HI di Kota Kupang.
3. Menghadirkan praktik baik PAUD Peduli Wasting melalui pendekatan “Cegah Wasting Lewat Kebun Sekolah”.
4. Membangun komitmen lintas sektor untuk memperkuat dan memperluas implementasi program ini.

Sebanyak 115 peserta hadir, terdiri dari perangkat daerah Provinsi dan Kota Kupang, lembaga vertikal, asosiasi ahli gizi, lembaga keagamaan, akademisi, serta para guru PAUD. Fasilitator berasal dari UNICEF, Dinas P&K Kota Kupang, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, PERSAGI, serta pengelola PAUD penerima manfaat.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved