Banjir Bandang di Mauponggo

Pulihkan Mauponggo, Pemda Nagekeo Kerahkan Segala Sumber Daya Hadapi Bencana

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Nagekeo, Drs. Imanuel Ndun, M.Si saat dihubungi Tribunflores.com 12

|
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-PROKOPIM NAGEKEO
BUKA JALAN - Upaya pembersihan material di ruas-ruas jalan menuju pusat bencana di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Hari Senin tanggal 8 September 2025 sekira pukul 18.31 Wita menjadi momen memilukan bagi warga Kabupaten Nagekeo khususnya di Kecamatan Mauponggo. Banjir bandang yang tak diprediksi sebelumnya menghantam sejumlah desa hingga menyebabkan korban nyawa maupun kerusakan materil yang tidaklah sedikit.

Hingga kini, berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah Nagekeo dan masyarakat bersinergi dengan berbagai pihak untuk memulihkan bencana tersebut.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Nagekeo, Drs. Imanuel Ndun, M.Si saat dihubungi Tribunflores.com 12 September 2025 menjelaskan, awal ketika pihaknya mengetahui peristiwa itu, Pemerintah Nagekeo langsung bergerak cepat menetapkan status darurat bencana, setelah itu, disusul dengan beberapa langkah cepat untuk menanggulangi situasi.

"Pertama, kami fokus pada penanganan korban. Kami mencari dan mengurus jenazah korban yang telah ditemukan, serta melanjutkan pencarian terhadap korban yang masih hilang," ucapnya.

 

Baca juga: Dampak Banjir Bandang di Nagekeo: Lahan Pertanian Hancur, Jaringan Irigasi Rusak dan Jembatan Putus

 

 

Secara bersamaan, pihaknya mengerahkan seluruh alat berat yang dimiliki, termasuk yang dipinjam dari BUMDes dan disewa dari pihak ketiga untuk membersihkan jalan-jalan yang tertimbun material longsor. 

"Sebab, aktivitas masyarakat tidak boleh berhenti total, karena jika aktivitas terhenti, maka roda perekonomian juga akan macet. Karena itu, kami segera melakukan koordinasi agar proses pembersihan bisa berjalan secepat mungkin," tandasnya.

Pohon-pohon tumbang juga dipotong dan dibersihkan, serta longsoran yang menutup akses jalan dikeruk. Pihaknya juga segera mencari tenda darurat untuk menampung warga yang rumahnya hancur.

Kerusakan jaringan air bersih tak lupa menjadi perhatian. "Kami segera menelusuri seluruh instalasi air yang putus di wilayah Mauponggo," imbuhnya.

Bencana ini, kata beliau, berdampak pada tiga kecamatan yakni Mauponggo, Nangaroro dan Keo Tengah. Namun, dampak terparah terjadi di Kecamatan Mauponggo.

Pekerjaan utama yang pihaknya lakukan secara ekstra meliputi pembersihan jalan, penanganan pohon tumbang dan pemulihan akses listrik yang padam.

Ia mengatakan pada saat bersamaan, menara Telkomsel juga roboh, sehingga mengakibatkan gangguan komunikasi di wilayah terdampak.

Malam hari setelah kejadian, tim dari Pemda bersama masyarakat, TAGANA dari Dinas Sosial dan unsur TNI-Polri serta Basarnas langsung turun ke lapangan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved