MBG di Ngada

Dapur MBG di Kecamatan Inerie Ngada Beroperasi, Enjel: Terima Kasih Presiden Prabowo

“Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Prabowo karena program ini telah

Penulis: Charles Abar | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
SISWA - Siswa SMAN 1 Inerie saat santap menu Bergizi Gratis perdana di Sekolah itu, Rabu 12 September 2025. 

Pemilik Dapur MBG Inerie, Emanuel Ngajo, menjelaskan bahwa penyaluran perdana ini telah disiapkan secara matang, mulai dari stok bahan baku hingga proses distribusi ke penerima manfaat.

“Untuk pemenuhan bahan baku, kami menggandeng pelaku UMKM lokal, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Misalnya, ayam kami suplai dari pengusaha di Inerie yang sudah memiliki legalitas jelas,” ujarnya.

Namun, untuk kebutuhan sayur-mayur, pihaknya masih harus mendatangkan dari luar kecamatan karena Inerie belum menjadi sentra hortikultura.

  “Kami sudah berdiskusi dengan kepala desa agar masyarakat mulai diberdayakan menanam sayur. Pemerintah desa bisa membantu penyediaan bibit supaya pemenuhan bahan tidak lagi bergantung dari luar,” jelas Emanuel.

Dapur MBG Inerie saat ini menyerap 47 tenaga kerja lokal, sesuai standar operasional yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kami bangga karena program ini tidak hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar,” tutupnya. 

Pengawasan Ketat dari BGN
 
Kegiatan penyaluran perdana ini mendapat pengawasan langsung dari Laurensius B.L. Lalu, Kepala SPPI Badan Gizi Nasional Kabupaten Ngada, yang memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai prosedur.

“Hari pertama pelaksanaan di Inerie ini berjalan lancar dan penuh semangat. Guru dan siswa sangat antusias menyambut program yang telah lama dinantikan,” kata Laurensius.

Menurutnya, hingga kini program MBG di Kabupaten Ngada sudah berjalan baik dengan target 32 dapur yang tersebar di 12 kecamatan. Dari jumlah itu, enam dapur telah beroperasi, sementara sisanya ditargetkan rampung pada Januari mendatang.

Laurensius menambahkan, tantangan utama masih pada ketersediaan bahan baku lokal. 

“Kami sedang menyiapkan rantai pasok bersama Pemda agar dapur yang kekurangan pasokan bisa segera ditangani. Harapan kami, setiap kecamatan memiliki sumber pangan yang kuat dan bisa memberdayakan petani maupun UMKM setempat,” ujarnya.

Program Makan Bergizi Gratis  diharapkan bukan hanya sekadar memberi makanan kepada anak-anak, tetapi juga menanamkan harapan baru bahwa dari dapur sederhana di pelosok Inerie, lahir generasi sehat, cerdas, dan siap membangun masa depan bangsa. (cha).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved