Berita NTT

DPRD NTT Minta Alihkan Anggaran OVOP dan NTT Mart Rp 17 Miliar ke Program Lain

Badan Anggaran (Banggar) DPRD NTT meminta pengalihan anggaran untuk program One Village One product (OVOP) dan NTT Mart . 

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/HO-HUMAS PEMPROV NTT
PARIPURNA - Suasana Rapat Paripurna ke - 42 Pada Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025 DPRD Provinsi NTT, Senin (8/9/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  -Badan Anggaran (Banggar) DPRD NTT meminta pengalihan anggaran untuk program One Village One product (OVOP) dan NTT Mart untuk program prioritas lainnya. 

Dalam Paripurna ke-42 di DPRD NTT, Senin(8/9/2025), Ketua Banggar Luisa Lana mengatakan, perlu evaluasi mendalam karena tren belanja masyarakat lebih mengarah ke e-commerce.

"Sebagian dana sebesar Rp 17 miliar diusulkan dialihkan ke program prioritas lain, terutama sektor pertanian, peternakan, dan perikanan," katanya seperti dalam pernyataan yang disampaikan Biro Administrasi Pimpinan Pemprov NTT, Senin. 

Banggar menyoroti realisasi belanja modal yang per 22 Agustus 2025 baru mencapai 13,6 persen. Pemerintah diminta segera mempercepat penyerapan anggaran agar target pembangunan infrastruktur dapat tercapai.

 

Baca juga: Warga Iligai Sikka Sudah Berulang Kali Melahirkan di Tengah Jalan Karena Jalan Rusak

 

 

Selain itu, Banggar mendukung penyelenggaraan Tour de EnTeTe dengan alokasi anggaran Rp12 miliar. Namun pemerintah diminta memastikan persiapan yang matang agar event ini memberikan dampak maksimal bagi pariwisata daerah.

Sisi lain, Pemerintah Provinsi NTT diminta untuk segera membuat langkah strategis dalam menyiapkan Peraturan Daerah dana cadangan khusus untuk pendanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII 2028, di NTT-NTB. 

Banggar mendorong Pemprov NTT melobi Pemerintah Pusat untuk mengamankan alokasi APBN guna perbaikan sarana dan prasarana olahraga.

Termasuk juga dengan serta koordinasi intensif dengan KONI dan cabang olahraga  untuk menyusun strategi persiapan, dengan memprioritaskan cabor-cabor yang berpeluang meraih medali agar disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.

Luisa dalam laporan Banggar berkata, total pendapatan daerah sebelum perubahan sebesar Rp 5,21 triliun. Namun setelah pembahasan, angka tersebut turun Rp 131,84 miliar sehingga menjadi Rp 5,08 triliun. 

Penurunan terbesar terjadi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), dari Rp 1,92 triliun menjadi Rp 1,77 triliun. Begitu pula dengan transfer pemerintah pusat yang turun Rp 184,56 miliar, menjadi Rp 3,11 triliun.

 

Baca juga: Gala Dinner Tour de EnTeTe 2025: Malam Keakraban Penuh Warna di Kupang

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved