Warga Bawa Jenazah ke Kantor Polisi

4 Tersangka Ditahan Pasca Jenazah Dibawa ke Polsek Maurole Ende

Saat ini para tersangka ditahan di Polres Ende dan kasus ini sudah diambil alih oleh Satreskrim Polres Ende dari Polsek Maurole.

Editor: Gordy Donovan
TANGKAPAN LAYAR VIDEO
Jenazah dibawa ke Polsek Maurole di Kabupaten Ende, Selasa 10 Mei 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Oris Goti

TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Polres Ende telah menangkap empat tersangka kasus pengeroyokan di Loboniki, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Selasa 10 Mei 2022.

Saat ini para tersangka ditahan di Polres Ende dan kasus ini sudah diambil alih oleh Satreskrim Polres Ende dari Polsek Maurole.

Penangkapan terhadap tersangka dilakukan pasca peristiwa sanak keluarga korban dan warga membawa jenazah korban yakni Kofridus Poto ke Mapolsek Maurole.

Baca juga: Bawa Jenazah ke Polsek Maurole, Ini Respon Kapolres Ende

 

Sanak keluarga dan warga kecewa lantaran kasus pengeroyokan terhadap Kofridus Poto, pada 1 April 2022 lalu, lamban dan terkesan didiamkan oleh Polsek Maurole.

Kofridus dikeroyok oleh puluhan orang di Desa Loboniki, Maurole, yang mengakibatkan Kofridus alami luka parah pada bagian kepala dan sempat pingsan.

Puluhan orang tersebut mengeroyok Kofridus lantaran sebelumnya, Kofridus terlibat konflik dengan salah satu pegawai koperasi harian yang datang menagih angsuran.

Hari itu juga, pihak keluarga langsung membuat laporan polisi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Diduga Kecewa, Warga Ende Bawa Jenazah ke Kantor Polisi

Namun menurut keluarga, laporan tersebut terkesan didiamkan dan para terduga pengeroyokan tidak ditahan.

Sementara itu, Kofridus harus menjalani perawatan seadanya oleh pihak keluarga.

Pasca pengeroyokan tersebut, Kofridus, menurut keluarga, sering linglung, diduga akibat benturan keras di kepala saat pengeroyokan.

Menurut keluarga Polsek Maurole malah lebih dulu memproses kasus pengrusakan motor oleh Kofridus yang laporannya masuk kemudian ke Polsek beberapa hari kemudian.

Selanjutnya, pada 26 April 2022, Kofridus dipanggil polisi dalam kaitannya dengan kasus pengrusakan motor.

Hal itu membuat Kofridus kian merasa terganggu dan linglung.

Baca juga: Warga Teriak Bravo Polda NTT di Luar Sidang Prapid Ira Ua

Keluarga lalu menyampaikan ke pihak Polsek mengenai kondisi Kofridus.

Bahkan keluarga sempat sampaikan jika terus dipanggil polisi maka Kofridus bisa kian memburuk dan bahkan mati.

Namun menurut keluarga, polisi sampai datang ke rumah Kofridus untuk meminta agar menghadap ke kantor polisi dalam kaitan dengan pengrusakan motor.

Hingga akhirnya pada Selasa 10 Mei 2022, kesehatan Kofridus memburuk.

Keluarga pun memutuskan merujuk Kofridus ke Rumah Sakit di Maumere, Kabupaten Sikka.

Namun, saat sampai di perbatasan antara Ende dan Maumere, Kofridus meninggal dunia. Jenazahnya lalu dibawa ke Mapolsek Maurole.

Kapolres Ende AKBP Andre Librian, ketika dikonfirmasi TRIBUNFLORES.COM, Kamis 12 Mei 2022, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Dia juga membenarkan bahwa para tersangka ditahan pasca peristiwa keluarga bawa jenazah ke Mapolsek Maurole.

Baca juga: Polda NTT Yakin Kalahkan Ira Ua di Sidang Pra Peradilan

Selain tersangka Polisi juga mengantongi barang bukti berupa sebatang balok yang digunakan para tersangka memukul korban.

Mengenai kekecewaan keluarga yang merasa kasus pengeroyokan lamban dan terkesan didiamkan, Kapolres menegaskan, kasus pengeroyokan tersebut diproses dan tetap diproses.

"Tapi kalau masalah cepat atau lamban yah itu relatif. Karena memang, yah mungkin ini menjadi alasan klasik, tapi faktanya kasus bukan hanya satu dan semua diproses seusai dengan pengaduan yang masuk," urai Kapolres.

Respon Kapolres Ende

Sebelumnya, kecewa, warga di Ende membawa jenazah Kofridus Poto ke Mapolsek Maurole, Selasa 10 Mei 2022.

Kofridus Poto sebelumnya diduga dikeroyok oleh puluhan orang di Desa Loboniki, Maurole pada 1 April 2022 lalu.

Akibat pengeroyokan tersebut Kofridus mengalami luka parah di bagian kepala.

Kondisi Kofridus yang kian parah, pihak keluarga hendak membawa Kofridus ke rumah sakit di Maumere.

Baca juga: Lakalantas, Wakil Perdana Menteri Papua Nugini Meninggal Dunia

Namun dalam perjalanan, Kofridus meninggal dunia.

Namun saat Kofridus meninggal, jenazah Kofridus malah dibawa pihak keluarga ke Kantor Mapolsek Polsek Maurole.

Tindakan itu dilakukan karena menurut keluarga, setelah kejadian pengeroyokan itu dilaporkan ke pihak Polisi, Polisi terkesen mendiamkan laporan tersebut.

Menindaklanjuti kasus tersebut, TribunFlores mencoba meminta keterangan dari Kapolres Ende, AKBP Andre Librian, S.I.K. pada Rabu 11 Mei 2022 malam.

Menurut AKBP Andre, pihak keluarga memang sudah melakukan laporan ke pihak Polisi pada 1 April 2022.

Dalam proses pengaduan ada upaya perdamaian antara pelapor dan terlapor dan masih berproses perdamaian.

"Dalam proses itu ada upaya perdamaian antara pelapor dengan terlapor, masih berproses perdamaian," ujar Kapolres Ende.

Kapolres Ende juga mengatakan dalam proses perdamaian penyidik sudah memeriksa saksi-saksi terkait upaya perdamaian.

Ia juga menekankan bahwa laporan pengeroyokan dari pelapor sudah dimintai keterangan.

Baca juga: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Lantik 5 Penjabat Gubernur

Mengenai penyebab meninggalnya korban, AKBP Andre menjelaskan bahwa korban mengalami muntah-muntah, sakit dan kemudian dibawa ke puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit Maumere. Namun dalam perjalanan Kofridus meninggal dunia.

AKBP Andre menegaskan kepada TribunFlores.com bahwa laporan pengeroyokan tersebut tetap akan diproses.

"Tapi kasusnya itu tetap diproses, " ujarnya.

Diduga Kecewa

Sebelumnya, puluhan warga Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggotong jenazah ke Mapolsek Maurole, Selasa 10 Mei 2022.

Jenazah atas nama Kofridus Poto tersebut oleh warga yang merupakan sanak keluarga Kofridus diletakkan di atas sebuah meja di depan ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Dalam video yang diterima TRIBUNFLORES.COM dari warga, tampak seorang perempuan yang diduga merupakan ibu Kofridus menangis histeris.

Beberapa warga berjalan ke sana kemari sembari berteriak.

Selain warga, dalam video itu, ada beberapa anggota TNI yang berjaga di halaman Mapolsek Maurole.

Pihak keluarga, melalui Ferdinandus Poto, kepada TRIBUNFLORES.COM, menerangkan, mereka membawa jenazah Kofridus ke Mapolsek sebagai bentuk ungkapan kekecewaan terhadap Polsek Maurole.

Baca juga: Mobil Mewah dan Sepeda Motor Tanpa Dokumen Ditahan Polres Ende

Ferdinandus menilai Polsek Maurole terkesan mendiamkan kasus pengeroyokan yang menimpa Kofridus pada 1 April 2022 lalu.

Dia menguraikan, Kofridus dikeroyok oleh puluhan orang di Desa Loboniki, Maurole, yang mengakibatkan Kofridus alami luka parah pada bagian kepala dan sempat pingsan.

Puluhan orang tersebut mengeroyok Kofridus lantaran sebelumnya, Kofridus terlibat konflik dengan salah satu pegawai koperasi harian yang datang menagih angsuran.

Hari itu juga, pihak keluarga langsung membuat laporan polisi.

Namun menurut keluarga, laporan tersebut terkesan didiamkan dan para terduga pengeroyokan tidak ditahan.

Sementara itu, Kofridus harus menjalani perawatan seadanya oleh pihak keluarga.

Pasca pengeroyokan tersebut, Kofridus menurut keluarga sering linglung, diduga akibat benturan keras di kepala saat pengeroyokan.

Menurut keluarga Polsek Maurole malah lebih dulu memproses kasus pengrusakan motor oleh Kofridus yang laporannya masuk kemudian ke Polsek beberapa hari kemudian.

Masih menurut Ferdinandus, pada 26 April 2022, Kofridus dipanggil polisi dalam kaitannya dengan kasus pengrusakan motor.

Baca juga: Profil dan Karier Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw yang Dilantik Jadi Pj Gubernur Papua Barat

Hal itu membuat Kofridus kian merasa terganggu dan linglung.

Keluarga lalu menyampaikan ke pihak Polsek mengenai kondisi Kofridus.

Bahkan keluarga sempat sampaikan jika terus dipanggil polisi maka Kofridus bisa kian memburuk dan bahkan mati.

Namun menurut keluarga, polisi sampai datang ke rumah Kofridus untuk meminta agar menghadap ke kantor polisi dalam kaitan dengan pengrusakan motor.

Hingga akhirnya pada Selasa 10 Mei 2022, kesehatan Kofridus memburuk.

Keluarga pun memutuskan merujuk Kofridus ke Rumah Sakit di Maumere, Kabupaten Sikka.

Namun, saat sampai di perbatasan antara Ende dan Maumere, Kofridus meninggal dunia. Jenazah lalu dibawa ke Mapolsek Maurole.

Berita Ende lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved