Penemuan Mayat di Kupang

3 Mayat Terapung di Bolok, Tabita Turwewi : Saya Tidak Bisa Tidur Sampai Pagi

Menurut Turwewi, suaminya bersama dua korban keluar dari rumah pada Sabtu 26 November 2022 sekitar pukul 17:00 Wita.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-POLSEK KUPANG BARAT
EVAKUASI - Petugas saat mengevakuasi tiga jenazah terapung di pesisir Pantai Lalendo Desa Bolok Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang, Minggu 27 November 2022 pagi. 

Bernadus Kaget dan Panik

Tiga jasad terapung di Pantai Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Pertama kali ditemukan oleh dua nelayan pemanah ikan, Minggu 27 November 2022 sekitar pukul 04.00 Wita.

Tempat kejadian perkara (TKP) di Pantai Lalendo, wilayah RT 12 Dusun 3 Desa Bolok.

Seorang nelayan pemanah ikan bernama Bernadus Atin (33). Bernadus menuturkan dia bersama temannya tiba di TKP sekitar pukul 03.00 Wita.

Keduanya melihat ada dua unit motor yang terparkir. Awalnya Bernadus dan temannya mengira sepeda motor itu milik warga yang sedang memancing.

Pasalnya, lokasi itu merupakan area mancing dan memanah ikan pada malam hari.

"Pas lagi panah-panah, kawan bilang ikan tidak ada jadi mau ke tebing. Saya bilang tidak usah lagi, matahari sudah mau naik, orang mau ke gereja juga," ujarnya.

"Pas mau pulang, teman satu itu lihat duluan. Jadi kaget, pikir buaya. Saya senter sekiranya tidak ada. Kawan datang bilang ada ketemu mayat. Pas balik, satu di saya punya samping. Beta panik, kaget langsung berenang cepat," tambah Bernadus.

Dalam keadaan panik, Bernadus dan temannya berlarian meninggalkan lokasi lalu mencari pertolongan ke aparat kepolisian dan anggota TNI.

Awalnya Bernadus tidak mengetahui keadaan mayat secara detail. Dia baru tahu secara jelas ketika kembali bersama warga dan aparat keamanan sekitar pukul 06.00 Wita.

Menurut Bernadus, mayat dalam keadaan terikat tali di bagian perut. Dia menduga tali itu digunakan untuk menjaga wadah ikan yang layaknya digunakan juga nelayan lainnya.

Bernadus mengatakan, tempat itu memang agak berbeda dengan lokasi lain. Pada bagian tepian lautnya cukup dalam, sementara pada bagian tengah justru terdapat karang sehingga ketinggian air tidak membahayakan.

Dia menduga, ketiga korban panik lalu tenggelam akibat air laut yang tiba-tiba pasang. Bernadus menyebut, bagi pelaut yang tidak terbiasa dengan perairan itu agar berhati-hati.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 28 November 2022, Jadikan Pribadi yang Selalu Mengandalkan Tuhan

Selama ini memang jarang sekali orang luar menyelam di kawasan itu. Terkecuali air laut surut musiman yang sering juga diikuti warga lain untuk mencari siput.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved