Berita NTT
Pusdokkes Polri Butuh Waktu 1 Minggu Periksa Potongan Jari yang Ditemukan dalam Sayur Lodeh di NTT
Pusdokkes Polri telah menerima potongan jari dalam sayur lodeh yang dibeli warga dari salah satu warung makan di Desa Manleten, Tasifeto Timur, Belu.
Melansir Kompas.Com, Ariasandy menambahkan, dua saksi yang diperiksa merupakan pekerja di warung makan dan pegawai di tempat pembuatan tahu.
Polisi juga kembali memeriksa pelapor, Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.
Pemeriksaan tambahan itu untuk mendalami keterangan Petrus Watu yang sebelumnya menyebut potongan jari manusia itu ditemukan dalam tahu di sayur lodeh tersebut.
Pemeriksaan, kata Ariasandy, dilakukan untuk mendapatkan rangkaian kejadian yang lebih jelas dari peristiwa itu.
Sebelumnya, Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendatangi Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Tasifeto Timur.
Dia melaporkan potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayuran yang hendak disantapnya.
"Sayur lodeh tahu itu dibelinya di warung makan Al milik YKD, di Dusun Baulenu, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Kamis (8/12/2022) siang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Minggu (11/12/2022).
Ariasandy menyebut, Petrus menyantap sayur lodeh untuk makan siang yang dibeli Dion Klau dan Isto Foa di warung makan tersebut.
Baca juga: Polisi Kesulitan Identifikasi Potongan Jari Manusia dalam Sayur Lodeh di NTT
Kirim ke Jakarta
Sementara itu, petugas dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), telah mengirim potongan jari manusia dalam sayur lodeh ke Jakarta.
Ahli forensik Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uli Kupang, NTT Eddi Hasibuan mengatakan, potongan jari itu sudah dikirim ke Laboratorium DNA Pusdokkes Mabes Polri di Jakarta.
"Potongan jari ini kita kirim untuk pemeriksaan lanjutan," kata Edi kepada sejumlah wartawan, Sabtu (17/12/2022) petang melansir Kompas.Com Minggu 18 Desember 2022.
"Tadi pagi sudah dikirim oleh dokter Wily ke Laboratorium Pusdokkes dengan pesawat Batik," sambung Edi.
Edi menjelaskan, meski telah diperiksa pihaknya belum bisa mengidentifikasi.
"Nantinya, dari Pusdokkes melakukan profile DNA, guna mematikan milik pria atau wanita," kata Edi.