Berita NTT
Pusdokkes Polri Butuh Waktu 1 Minggu Periksa Potongan Jari yang Ditemukan dalam Sayur Lodeh di NTT
Pusdokkes Polri telah menerima potongan jari dalam sayur lodeh yang dibeli warga dari salah satu warung makan di Desa Manleten, Tasifeto Timur, Belu.
Dia menyebut, potongan jari manusia orang dewasa itu sudah mengecil dan berwarna hitam dengan panjang 1,5 sentimeter.
Edi menduga, jari yang ditemukan itu merupakan potongan dari ibu jari dan telunjuk.
"Tentunya ini hanya dugaan saja bagian ibu jari atau jari telunjuk. Tapi lebih jelas nanti diungkap oleh Pusdokkes Polri," kata dia.
Hasilnya, lanjut Edi, sekitar tiga minggu bahkan satu bulan, karena daging dan kuku masih melekat tapi sudah mengecil dan mengering.
Sebelumnya diberitakan, Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendatangi Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Tasifeto Timur.
Dia melaporkan potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayuran yang hendak disantapnya.
"Sayur lodeh tahu itu dibelinya di warung makan Al milik YKD, di Dusun Baulenu, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Kamis (8/12/2022) siang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Minggu (11/12/2022).
Ariasandy menyebut, Petrus menyantap sayur lodeh untuk makan siang yang dibeli Dion Klau dan Isto Foa di warung makan tersebut.
Polisi Kesulitan
Sebelumnya, satuan Reskrim Polres Belu belum dapat mengungkapkan identifikasi terhadap sidik jari dari potongan sidik jari yang ditemukan dalam sayur lodeh dari sebuah warung makan di Desa Manleten, Kecamatab Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.
Kepada POS-KUPANG.COM, Kamis 15 Desember 2022, Kasat Reskrim Polres Belu, Iptu Djafar Awad Alkatiri mengatakan kondisi potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayur lodeh hanya setengah yang membuat penyidik kesulitan untuk identifikasi menggunakan sistem tes sidik jari.
Djafar menambahkan, metode sidik jari tidak akan maksimal hasilnya dan bahkan tidak bisa terbaca alur sidik jarinya sebab potongan jari tidak utuh.
Terhadap potongan jari tersebut, penyidik telah koordinasi dengan tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Titus Uly Kupang agar dapat mengidentifikasi potongan jari manusia yang saat ini diamankan di Puskesmas Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.
Pihaknya berharap upaya tes yang dilakukan tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara tersebut dapat mengungkap identitas pemilik potongan jari manusia yang masih berkuku tersebut.
Dia menyatakan, saat ini, selain akan melakukan koordinasi dengan tim forensik, penyidik masih melakukan pendalaman terhadap terhadap keterangan saksi-saksi untuk mengungkap asal usul dan identitas pemilik potongan jari manusia tersebut.