Berita Ngada

Gedung Lama Tidak Layak, Ngada Dirikan Rumah Sakit Rp 200 Miliar di Lahan 10 Ha.

Ditengah keterbatasan anggaran,Bupati Ngada melaksanakan terobosan yang berani mendirikan RSUD Bajawa yang baru menjawab pelayanan kesehatan warganya

|
Penulis: Egy Moa | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/ORIS GOTI
Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bajawa di Kota Bajawa, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Senin 13 Maret 2023. 

Staf Kemenkes menanyakan  mengenai jumlah orang dan kendaraan yang akan digunakan. Entalah akan disiapkan tempat pertemuan dan lokasi parkir.

“Saya bilang hanya satu mobil dengan tiga orang.  Saya, satu staf dan ajudan,” tegas Andreas.

Baca juga: Masyarakat Kabupaten Ngada Apresiasi Pelayanan Paspor "Jempolan Bajo"

Menjelaskan kehadiran tim kecil demi efisiensi anggaran, Bupati Ngada dipuji Menkes. Bahkan sambil berdiri Budi Gunadi memberi jempol kepada Bupati Ngada.  Rupanya pengalaman tahun-tahun sebelumnya,jika Pemda membangun RSUD selalu datang membawa tim besar. Ad direktur  RSUD, kepala dinas kesehatan, bidang terkait, Bappeda, PU ikut dan lain-lainya.

Pada saat menjelaskan kondisi RSUD yang lama,Budi Gunadi menghentikan penjelasan bupati meminta diperlihatkan google map kondisi RSUD Bajawa. Terletak di lokasi padat bangunan dengan bangunan yang kecil,  Menkes menegaskan  bangunan ini tidak layak untuk pelayanan kesehatan.

Demikian juga ketika disampaikan master plan lokasi baru RSUD, Bupati  mengatakan studi pembangunan ini bekerja sama dengan Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta.

Andreas pun menjelaskan bahwa mencapai masyarakat Ngada yang unggul maka kesehatan dan pendidikan masyarakat harus baik.

Baca juga: Dandim Ngada Tinjau Jembatan Pomakeke yang Putus Akibat Banjir di Aeramo Nagekeo

“Kalau dua aspek ini baik, saya yakin pasti kualitas sumber daya manusia juga baik,” kata Andreas. Namun, kesehatan masyarakat bisa unggul kalau  didukung fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai.

Bahkan, dalam kondisi sulit karena anggaran di-refocussing untuk kebutuhan penanganan pandemi Covid-19, Pemda Ngada melakukan pinjaman daerah Rp 100 milar. Diantaranya dialokasikan Rp 25 miliar memulai pembangunan RSUD.

Langkah lain, kata Andreas, semua putra/putri asal Ngada yang lulus test di fakultas kedokteran di semua perguruan tinggi dibiayai oleh pemerintah daerah. Saat ini sebanyak 32 putra/putri Ngada menempuh pendidikan kedokteran.

Demikian halnya, insentif dokter spesialis dinaikkan, selain menyediakan rumah dan kendaraan untuk pelayanan kesehatan.

Kepada Dirjennya, Menkes menyatakan  terobosan yang dilakukan di Ngada bisa dijadikan contoh bagi daerah lainya. Kebanyakan kabupaten/kota, kata Menkes selalu mengandalkan anggaran dari DAK atau APBN.

“Kami mulai dari keterbatasan, Pak Menkes menyatakan kami akan bantu, Andreas menirukan Menkes.

Terobosan yang dilakukan Bupati Ngada sampai juga ke telinga Wakil Ketua Komisi Bidang Kesehatan DPR RI asal NTT, Melky Lakalena. Melky  apreasi terobosan Bupati Ngada.

Bahkan dia bilang, terobosan Ngada juga dijadikan contoh bagi kabupaten/kota yang akan mendirikan RSUD. Melky juga menyakikan akan mengupayakan alokasi anggaran dari pemerintah pusat.

“Kita bangunan cicil. Kalau tunggu sampai ada uang Rp 200 miliar baru bangun, kita tidak pernah punya rumah sakit yang bagus,” tandas Andreas. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Googgle News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved