Semana Santa 2023

Semana Santa 2023, Uskup Larantuka Puji Anak Muda yang Berani Tantang Arus saat Prosesi Laut

Prosesi Semana Santa 2023 di Larantuka berlangsung kidmat dan dilanjutkan dengan misa Jumat Agung.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/PAULUS KABELEN
SEMANA SANTA 2023 - Prosesi bahari mengantar peti Yesus Tersalib dari Kapela Tuan Meninu menuju perahu (Berok), Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Jumat 7 April 2023 

Mengakhir kotbahnya,Mgr Fransiskus Kopong Kung mengajak semua umat Katolik dan peziarah untuk berani menyangkal diri dari apapun bentuk tantangan dan menjadi saksi Kristus.

"Kita telah melakukan prosesi laut. Prosesi tahun ini telah kita laksanakan. Kita akan lakukan prosesi keliling mengitari jalur prosesi. Tapi ingat bahwa prosesi kehidupan akan terus berjalan dan menjadi saksi iman," pungkas Uskup Larantuka akhiri kotbah.

Baca juga: Devosi Semana Santa di Jumat Agung, Kota Larantuka Jadi Lautan Manusia

Proses Laut

Sebelumnya, prosesi bahari mengarak peti patung Yesus Tersalib mengarungi derasnya arus gonsalu di Selat Larantuka dan Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur menyimpan tradisi unik yang berkelindan dengan atribut rohani.

Tradisi unik tersebut adalah peran 13 sampan tanpa mesin dengan perkiraan panjang 2,5 meter dikayuh dua pemuda Paroki Sanjuan Lebao membentuk kontas rosario.

"Sampan-sampan itu tugasnya mengawal Berok yang membawa peti Yesus Tersalib. Bentuknya seperti rosario dalam Tori," kata Seksi Perlengkapan Berok Tuan Meninu, Petrus Musu Fernandez, Jumat 7 April 2023.

Ia mengatakan, meski bentuknya sulit utuh lantaran diterjang arus gonsalu, namun 13 perahu bertulis 'kapten' dengan bendera hitam bergambar salib tetap berada dalam barisan mengawal peti Yesus Tersalib yang ditahtakan dalam Berok di barisan terdepan.

Ukuran Berok lebih besar dengan panjang mencapai delapan meter dan lebar 70-80 centimeter. Penyeimbang pada bagian kiri dan kanan membuat bentuknya bak Salib Kristus diikuti 13 sampan.

"Dia (Berok) bentuk salib karena ada tangan (penyeimbang) kiri dan kanan sehingga seperti salib. Sampan-samapan itu adalah biji rosario," ungkapnya.

Ia mengaku terharu lantaran sudah tiga tahun absen akibat pandemi Covid-19. Jumlah peziarah kali ini lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Seorang peziarah bernama Sulistiawati (65), warga Semarang, Provinsi Jawa Tengah mengaku takjub melihat tradisi sakral di ujung Timur Pulau Flores itu.

"Baru pertama kali datang, kesannya luar biasa. Selama ini saya dengar dari teman-teman yang pernah kesini," ungkapnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved