Berita Ngada
Ukir Skor Mentereng, SMP Negeri 2 Bajawa Raih Juara 1 Lomba Cerdas Cermat IPA Flores - Lembata
ekolah Menengah Pertama (Pertama) Negeri 2 Bajawa, Kabupaten Ngada, berhasil menyabet juara pertama Lomba Cerdas Cermat (LCC) (IPA)
"Yang pertama saya sangat yakin bahwa bapa ibu guru IPA ini adalah guru yang luar biasa yang bisa membawa siswa - siswi ke ajang perlombaan. Jadi ketika kami mendapat surat untuk ikut lomba di Ende, saya menunjuk bapa ibu guru ini sebagai guru pendamping," ujarnya.
Maria berpesan, agar ketiga anaknya tetap rendah hati dan rajin belajar sehingga bisa bersaing dalam level yang lebih tinggi. Dia juga mengingatkan untuk patuh terhadap orangtua dan guru.
Baca juga: Bupati Ngada Andreas Paru Resmikan Zona Penerima Kebun Raya Wolobobo
Apa Kata Guru Pendamping
Irene Ule menuturkan, waktu persiapan menghadapi Lomba Cerdas Cermat di Ende, cukup singkat, yakni hanya dua minggu. Namun, minimnya waktu persiapan, katanya, bukan hambatan berarti karena anak - anak punya kemauan dan daya juang.
"Mereka punya kemauan dan semangat, sehingga semua materi mata pelajaran, mereka pelajari sungguh - sungguh dan puji Tuhan mereka bisa sampai juara. Dan, perolehan poin SMP Negeri 2 Bajawa jaraknya sangat jauh dari sekolah lain" ujarnya.
Menurutnya, tiga anak yang mewakili SMP Negeri 2 Bajawa pada Lomba Cerdas Cermat IPA tersebut, sudah punya pengalaman mengikuti Lomba Cerdas Cermat Fisika di Undana Kupang.
"Waktu itu memang untuk Fisika saja, tapi kali ini yang juara, tidak hanya Fisika, tapi juga Biologi dan Kimia. Saya apresiasi, dalam waktu yang singkat mereka bisa mempersiapkan diri pelajari materi," pungkasnya.
Veus Dovan, mengatakan dalam proses pendampingan, tentu sebagai guru pendampingan ada kekurangan. Menurutnya, guru perlu terlebih dahulu menguasai materi yang mau diajarkan kepada siswa - siswi.
Kata Veus Dovan, ketika seorang pendamping atau guru sungguh menguasai materi yang mau diajarkan, dia akan lebih mudah mentransfer pengetahuan kepada siswa-siswi, bahkan dengan pilihan kata, kalimat atau contoh yang sederhana.
Dia mengapresiasi kemauan siswa - siswi untuk mengikuti bimbingan. Kemauan itulah yang sangat mendukung proses pendampingan. "Seorang anak kalau membangkang, kita ajar itu sulit. Jadi dasarnya mereka punya kemauan. Ketika itu ada, mudah," pungkasnya. (ORC).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Ukir Skor Mentereng
SMP Negeri 2 Bajawa
Juara 1 Lomba Cerdas Cermat IPA Flores - Lembata
TribunFlores.com
Flores Timur Butuh 50 Ribu Vaksin Booster Rabies, Vian Tokan : Anggaran 1,5 Miliar |
![]() |
---|
Komitmen KSP Kopdit Pintu Air Weetabula Siap Genjot Kinerja Pelayanan Dengan 5 S |
![]() |
---|
Tangani Rabies di Manggarai, Camat Emil Minta Anjing Diikat dan Pemiliknya Buat Pernyataan |
![]() |
---|
Ratusan Murid SD dan TK di Maumere Ikut Lomba Mewarnai dan Menggambar pada Momen Harkitnas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.