Berita Ende
Alami Radang Paru-Paru, Pegawai Swasta di Ende Jalani Serangkaian Pemeriksaan Tanpa Biaya
Ia menceritakan, awalnya ia menganggap batuk pilek yang dialaminya adalah penyakit biasa sehingga ia menggunakan Kartu JKN
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Tommy Mbenu Nulangi
TRIBUNFLORES.COM, ENDE-Syaiful M. Nur Bugalit, pria berusia 31 tahun merupakan seorang karyawan salah satu perusahan di Kabupaten Ende, adalah seorang Peserta Pekerja Penerima Upah.
Ia mengalami penyakit radang paru-paru. Menurutnya, penggunaan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di rumah sakit, tindakannya sangat bagus, ketika darurat, UGD langsung melakukan semua tindakan dengan baik, sehingga dia merasa tertolong dan lancar, proses langsung walaupun banyak pasien tetapi tidak lama menunggu.
Ia menceritakan, awalnya ia menganggap batuk pilek yang dialaminya adalah penyakit biasa. Namun setelah lewat sebulan, bukannya sembuh, justru penyakitnya bertambah berat hingga menyebabkan demam dan muntah-muntah. Ia berfikir, mungkin karena kelelahan tapi setelah beristirahat beberapa hari dan minum obat penurun demam, tidak ada perubahan malah semakin lemas dan muntahnya makin sering.
Akhirnya ia memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke dokter Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Lalu disarankan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di rumah sakit. Berbekal Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ia pun menjalani serangkaian pemeriksaan.
Baca juga: Gunakan Kartu JKN, Pensiunan ASN di Ende Mengaku Biaya Pengobatan Ditanggung BPJS Kesehatan
Begitu masuk ruang UGD dan diobservasi beberapa jam, akhirnya dokter menyarankan agar ia menjalani rawat inap sambil melihat penyakit sebenarnya. Namun di luar dugaan, dari hasil laboratarium dan analisis lainnya, ia divonis mengalami gangguan radang paru-paru.
"Saya harus menjalani perawatan intensif. Saya memakai alat bantu napas selama tiga hari di rumah sakit, juga mengonsumsi obat-obatan khusus agar infeksi paru-paru yang saya alami tidak semakin parah. Untungnya selama perawatan, semua administrasi diurus dengan mudah oleh ibu saya. Prosesnya tidak berbelit-belit dan cepat selesai,” ungkap Syaiful.
Syaiful mengaku penyakit infeksi paru-paru ini sama sekali tidak disangka-sangka akan menimpa dirinya karena ia sama sekali tidak memiliki riwayat sesak napas. Bahkan sehari-harinya ia merasa sangat sehat, tetapi tiba-tiba penyakit tersebut mendera hingga memaksanya beristirahat cukup lama.
Berkat pengobatan rutin, kini ia merasakan kesehatannya mulai membaik. Meskipun sudah semakin membaik, dirinya tetap dianjurkan untuk melakukan kontrol rutin selama tiga bulan. Ketika ditemui tak ada lagi dahi yang mengerut menahan batuk yang tak kunjung sembuh, yang hanya adalah senyum.
"Saya beserta Ibu sambil tersenyum sembari mengucapkan terima kasih untuk kehadiran program JKN ini dan berharap ke depannya program JKN akan selalu ada untuk menjamin pelayanan kesehatan masyarakat dan tetap berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi," ungkapannya.
Selama menggunakan JKN untuk melakukan pengobatan, dirinya tidak pernah mengalami hambatan. Justru memperoleh pelayanan yang sangat baik. Di samping itu tidak ada iur biaya yang dikenakan. Dari segi fasilitas kesehatan tempat berobat juga sangat memadai dan membuatnya merasa nyaman.
"Pesan saya, jangan sampai ada pasien yang mengeluhkan lagi tentang BPJS, dan terkadang beberapa oknum rumah sakit yang kurang baik dalam melayani sehingga membuat beberapa peserta yang mengeluh, Semoga kedepan nya bertambah baik dan tidak ada lagi pasien/peserta lain yang mengeluhkan tentang Jaminan JKN ini karena Program ini sangat penting dan sangat baik untuk masyarakat demi kepentingan rakyat. Dan saya berharap semua rumah sakit memberikan pelayanan terbaiknya terutama untuk Peserta JKN," ujarnya.
Kepada masayrakat yang belum menyadari fungsi dari kegunaan JKN, ia berharap semoga cepat mengerti karena dirinya sendiri merasa sangat terbantu. Dalam keadaan terdesak bisa memanfaatkannya dan secara ekonomi yang tidak terlalu mampu dengan iuran yang relatif rendah dan tidak harus menunda menunggu sakit untuk mendaftar BPJS Kesehatan.
"Segera daftar JKN bagi kalian yang belum terdaftar, sebelum menyesal dikemudian hari, Boleh jadi sekarang kita yang dalam keadaan sehat menjadi menyepelekan. Namun saat kita tertimpa sakit dan ternyata beresiko pembiayaan yang besar, pasti secara tiba-tiba kita akan membutuhkan layanan jaminan JKN ini," ungkapnya. (tom).
Berita TribunFlores.Com lainnya di
BPJS Kesehatan Ende
Alami Radang Paru-paru
Pegawai Swasta di Ende
Serangkaian Pemeriksaan Tanpa Biaya
TribunFlores.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/anggota-bpjs.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.