Berita NTT

Tokoh Muda NTT Desak Polisi Periksa Tiktoker Richard Theodore 

Viral video Tiktoker Richard Theodore menyebut warga NTT tidak jujur menuai kecaman. Tokoh muda NTT di Jakarta mendesak polisi periksa Richard. 

Editor: Egy Moa
HO
Tokoh muda asal Nusa Tenggara Timur di Jakarta mendesak aparat kepolisian memeriksa artis TikTok, Richard Theodore.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG-Sejumlah orang tokoh muda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jakarta mendesak aparat kepolisian  segera memeriksa artis TikTok, Richard Theodore. 

Desakan tersebut disampaikan advokat dan Hakim Mediator, Dr. (c) MM Ardy Mbalembout, SH, MH, CLA AllArb, Advokat Fransiska Xaveria Wahon, SH, CTL dan akademisi Maksimus Ramses Lalongkoe, S.Sos, M.Sc, dalam konferensi di kantor  Law Firm Mbalembout & Associates, MTH Residence, Otista, Jakarta Timur. 

Keterangan tertulis yang diperoleh  Jumat 16 Juni 2023, Ardy Mbalembout mengatakan, secara hukum penyampaian konten tiktok Richard Theodore, patut diduga telah melanggar Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) Tahun 2006.

Ketentuan itu dengan hukuman 4 tahun dan atau denda 750 juta rupiah dan juga melanggar Pasal 28 ayat 2 tentang menghasut untuk membenci terhadap suatu etnis tertentu, serta diduga melanggar Pasal 244 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang diskriminasi terhadap ras.

Baca juga: Berkah Festival Kopi Lembah Colol 2023, Pelaku UMKM Binaan Bank NTT Raup Omzet Rp 8 Juta

 

Advokat ibu kota ini menegaskan, perbuatan Richard Theodore tersebut terkait dengan pasal-pasal dalam UU ITE dan KUHP, merupakan delik umum. 

"Sehingga penyidik tidak perlu ada pengaduan formil dari masyarakat tetapi harus secara pro aktif menyidik dengan cara memanggil yang bersangkutan agar dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya,” ujar Ardy.

Fransiska Xaveria Wahon menegaskan konten Richard Theodore, telah mendeskreditkan masyarakat NTT bahkan menimbulkan kerugian materil bagi Bapak Asman secara pribadi. 

Sebab dengan viralnya video tersebut bisa saja mengakibatkan kehilangan pelanggan karena video tersebut dapat memengaruhi pikiran masyarakat luas  sehingga tidak mau berbelanja di tempat tersebut. Padahal bapak tersebut sudah sangat baik dan jujur telah menyimpan handphone tersebut, meski Richard Theodore hanya sebatas social experiment.

Baca juga: Pulau Sumba Sumbang Kasus Malaria Tertinggi di NTT

“Hebohnya konten Richard Theodore itu, karena telah mendeskreditkan masyarakat NTT bahkan menimbulkan kerugian materil bagi bapak Asman sendiri," kata dia. 

Dengan viralnya video itu bisa saja mengakibatkan kehilangan pelanggan bapak Asman karena video tersebut dapat memengaruhi pikiran masyarakat luas sehingga tidak mau berbelanja di tempat tersebut.

"Padahal bapak tersebut sudah sangat baik dan jujur telah menyimpan handphone tersebut, meski Richard Theodore hanya sebatas social experiment,” papar Fransiska.

Untuk itu, lanjut Fransiska, meskipun hari ini Richard Theodore telah menyampaikan permohonan maaf melalui media sosialnya usai dirujak Marion Jola dan Arie Kriting, tetap saja yang tiktoker itu telah memengaruhi publik luas seolah-olah orang NTT tidak jujur.

Baca juga: Satgas Polda NTT Pulangkan Puluhan Calon Tenaga Kerja Asal TTS dari Lembata, Hendak ke Kalimantan

“Sekalipun dia sudah minta maaf tetap saja dia sudah mencederai perasaan masyarakat NTT, sehingga dia harus diproses hukum agar ada efek jeranya, apalagi video tersebut dijadikan konten yang bisa mendapatkan keuntungan secara finansial,” tegas Fransiska. 

Akademisi, Maksimus Ramses Lalongkoe, mengatakan penyampaian permohonan maaf Richard Theodore, tidak seketika mengembalikan pikiran masyarakat luas sebelumnya yang meyakini bahwa ada masyarakat NTT tidak jujur. Sebab, konten tersebut telah viral dan menyebar ke mana-mana. 

“Jadi begini, permohonan maaf si Richard Theodore itu, tidak lalu dengan mudahnya seketika mengembalikan pikiran masyarakat luas sebelumnya yang meyakini bahwa ada masyarakat NTT tidak jujur. Sebab, konten tersebut telah viral dan menyebar ke mana-mana. Kalau yang nonton konten itu ada jutaan manusia belum tentu saat minta maaf juga yang nonton jutaan bisa saja hanya segelintir orang maka Sebagian besar orang masih memercayai itu,” tegas mantan jurnlias ini yang juga seorang Content creator.  

Selain itu juga tambah alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang ini, beberapa ucapan Richard Theodore sesungguhnya merendahkan harkat dan martabat masyarakat NTT, dan tidak mencerminkan sebagai seorang creator terdidik.

Baca juga: Delapan Atlet SEA Games dan Para Games Terima Bonus Pemprov NTT

Seperti diketahui, Artis TikTok, Richard Theodore mendapat hujatan masyarakat NTT usai videonya soal tes kejujuran kepada seorang bapak tua penjaga warung di Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.

Richard sempat tidak sadar telah meninggalkan ponselnya. Namun, saat hendak menaiki kapal, dia baru teringat bahwa telepon genggamnya tertinggal di warung si bapak tua.

Secara spontan, Richard menyebut akan membuat konten tes kejujuran, dia juga berjanji bakal memberi sejumlah uang kepada penjaga warung jika benar-benar jujur. Melalui video yang beredar, Richard diduga sedikit mengucapkan nada ancaman kepada penjaga warung apabila tidak jujur terhadapnya.

“Kalo dia gak jujur kita gebukin. Kita lihat orang NTT jujur atau enggak,” ucap Richard Theodore yang panik karena hp-nya benar-benar ketinggalan, dikutip Rabu, 14 Juni 2023.

Baca juga: Korban Kasus Rabies Meningkat, DPRD NTT Minta Perlu Ada Gugus Tugas Penanganan Rabies

Lebih lanjut, Richard pun bergegas menuju warung si bapak tua dengan tergesa-gesa hingga berlari. Beruntung, ponselnya masih berada di warung tersebut. Namun, yang membuat warganet geram, si Richard malah menyalahkan penjaga warung. Dia marah lantaran bapak tua itu tidak langsung memanggil Richard saat ponselnya tertinggal.

“Waduh, astaganaga. Kenapa tidak panggil kami pak? Kata Richard dengan nada tinggi ke arah penjaga warung Bapak tua pemilik warung mengatakan bahwa saat hendak dipanggil, Richard dan teman-temannya sudah pergi menggunakan motor. “(Kamu) sudah jalan pakai motor, saya kemas toh,” kata si bapak.

Setelah mendengar jawaban bapak tersebut, Richard lantas keluar dari warung tanpa berujar sepatah katapun. Adapun perekam video tetap memberi uang kepada si bapak karena dianggap telah jujur.

Terakhir, saat ditanya oleh perekam video mengapa Richard terburu-buru pergi, si artis TikTok itu kemudian menjawab bahwa bapak penjaga warung tidak sepenuhnya jujur. Parahnya lagi, dia malah menuding bapak tua itu sengaja tidak langsung memanggil agar ponsel bisa dijual. 

“Nggak lah. Jujurnya gak 100 persen. Kalau dia benar-benar baik, tulus dari hati, pasti dipanggil ya, harusnya dipanggil. Dia tunggu kita nyebrang pulau, baru dia jual hp saya,” pungkasnya dengan muka masam. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved