Dana Desa di Sikka

Bendahara Desa Tana Duen : Jangan Semua Beban ke Saya

Bendahara Desa Tana Duen, Melania Eleganti Nelia mengaku sudah diperiksa Tim Inspektorat Kabupaten Sikka dan Unit Tipikor Polres Sikka

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
Aktivitas di Kantor Desa Tana Duen, Kecamatan Kangae kembali berjalan normal setelah sempat ditutup Jumat, 14 Juli 2023. Tampak Kasat Pol PP Kabupaten Sikka, Ferdi Lepe (bertopi). 

"Dan pada saat pencairan di Bank itu bukan saya sendiri, harus bersama kepala desa dan bendahara. Dan waktu itu kami masih Pj Kepala Desa, Maria Bispanti. Setelah pencairan, mulai dengan kegiatan, kalau pembayaran honor itu saya yang bayar, tetapi untuk kegiatan fisik itu pasti di pelaksana, itupun butuh persiapan di lokasi, kalau persiapan mereka belum, berarti belum. Saat itu kalau memang ada teman-teman dan kami semua membutuhkan uang ada keperluan pribadi, kami bisa pinjam itu uang kami pakai dulu," ungkap Melania Elegante Nelia didampingi sang suami, Antonius Ledang, di kediamannya di Dusun Bolawolon, Desa Tana Duen, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Minggu, 16 Juli 2023 malam.

Setelah uang tersebut dipakai untuk keperluan pribadi, lanjut Melania, apabila ada kegiatan di desa, maka diajukan lagi Surat Perintah Pengajuan Pencairan Dana (SP2D) ke Bank untuk kegiatan lain untuk menutup kegiatan yang anggarannya telah dipinjam atau dipakai perangkat desa.

"Karena uang yang dipinjam teman-teman dan kami semua tadi belum dikembalikan. Dan pinjaman ini ada yang saya catat, ada yang tidak karena saling percaya tadi, kalau pinjaman sampai 4-5 juta rupiah pun, tapi saya biasa pesan, kalau ada kegiatan, sama-sama kita usaha untuk kembalikan orang punya uang tetapi dalam perjalanan tidak ada," beber Melania.

Besaran pinjaman atau dana desa yang dipakai untuk keperluan pribadi, ungkap Melania, minimal Rp 6 juta dan maksimal Rp 10 juta bahkan belasan juta rupiah.

"Perangkat pinjam, BPD pinjam, kami semua pinjam. Dalam satu tahun itu banyak kali pinjam, mungkin 10-20 kali pinjam dengan besaran minimal Rp 6 juta dan maksimal Rp 10 juta bahkan belasan juta rupiah, dan ada yang saya catat, ada yang tidak, hanya atas dasar saling percaya,"ungkap Melania.

Melania juga membeberkan, keluhan yang disampaikan saat melakukan pinjaman yakni kebutuhan biaya pendidikan anak dan keperluan lainnya. Bahkan, dana desa tersebut, kata Melania, dipinjamkan untuk kebutuhan operasional traktor milik salah satu kelompok tani. dan dijanjikan akan dikembalikan namun hingga saat ini tidak dikembalikan.

Terkait dengan pengembalian pinjaman, kata Melania, berfariasi. Ada yang dengan cara mencicil sebesar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta rupiah. Apabila ada keperluan, maka akan diajukan lagi pinjaman baru. Sedangkan pinjaman lama belum selesai dikembalikan. Melania pada kesempatan itu juga dengan berani mengakui, termasuk dirinya juga melakukan pinjaman uang dana desa tersebut untuk keperluan pribadinya.

Namun, Melania juga mengaku, pada tanggal 31 Desember 2022, dirinya telah melakukan pengembalian sejumlah uang sebesar Rp 81.600.000 untuk menutupi pinjaman uang dana desa atas nama dirinya yang sebelumnya telah dipakai untuk keperluan pribadinya. Selain dirinya, beberapa perangkat desa dan anggota BPD lainnya juga ikut mengembalikan pinjaman tersebut, namun, Melania mengaku dirinya tidak mengetahui besaran pinjaman yang dikembalikan karena pengembalian tersebut dilakukan bersama Sekretaris Desa Tana Duen.

"Saya sama sekali tidak tahu besaran pengembalian mereka itu berapa. Apakah uang itu masuk ke kas desa atau tidak juga saya tidak tahu, hanya saya dengar saat pemeriksaan di Inspektorat itu, uang itu harus dikembalikan ke rekening desa, bukan langsung untuk menangani kegiatan, itu tidak boleh karena sudah menjadi temuan, seperti itu, selebihnya saya tidak tahu lagi soal pinjaman itu," ungkap dia.

Dia juga mengaku, dirinya tidak lagi diberikan kewenangan untuk menangani keuangan Desa Tana Duen sejak awal Januari tahun 2023. Namun, tidak disampaikan secara langsung oleh Kepala Desa Tana Duen yang saat itu sudah di jabat oleh Jon Aritos kepada Melania Elegante Nelia selaku Bendahara Desa Tana Duen. Semua pengelolaan keuangan desa saat itu ditangani langsung oleh Sekretaris Desa Tana Duen.

"Kemarin di Bulan Mei 2023 itu baru kepala desa menyampaikan ada rolling jabatan, jadi saya masuk ke kaur perencanaan, sementara kaur perencanaan masuk ke bendahara," tutur Melania.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved