Kasus Rabies di TTS

Pasien Gejala Rabies di Soe TTS Melarikan Diri hingga Menyerang Petugas

Seorang pria dengan gejala rabies diketahui melarikan diri dari Puskesmas Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Editor: Gordy Donovan
POS KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
Juru bicara Satgas penanganan virus rabies kabupaten Timor Tengah Selatan, Octas B. Tallo, ST, MT. Octas menjelaskan Seorang pria dengan gejala rabies diketahui melarikan diri dari Puskesmas Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, saat sedang dirawat. Pihak kepolisian dan anggota TNI ikut membantu mencari dan mengamankan pasien tersebut dan kembali ke Puskesmas. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

TRIBUNFLORES.COM, SOE - Seorang pria dengan gejala rabies diketahui melarikan diri dari Puskesmas Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, saat sedang dirawat.

Pihak kepolisian dan anggota TNI ikut membantu mencari dan mengamankan pasien tersebut dan kembali ke Puskesmas.

Hal itu dibenarkan Juru bicara Satgas penanganan virus rabies kabupaten Timor Tengah Selatan, Octas B. Tallo, ST, MT, saat dikonfirmasi Pos Kupang, Senin, 6 November 2023.

Menurut pria yang akrab disapa Adi ini, pasien tersebut melarikan diri dari Puskesmas Niki-Niki dengan alasan tidak ingin dirawat di Puskesmas.

Baca juga: Rabies dan Kebakaran Rumah

 

Pasien tersebut diketahui bernama Yoksan Selan (43) dengan alamat RT 012, RW 005, Kelurahan Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

"Betul, ada pasien dengan gejala rabies yang melarikan diri dari Puskesmas Niki-Niki. Pasien tersebut tidak mau dirawat di Puskesmas. Atas kondisi tersebut tim medis mencoba untuk mengamankan pasien, tetapi pasien seperti ingin menyerang dan terus berlari sehingga pihak Puskesmas dan camat setempat menghubungi pihak polisi dan tentara untuk bantu mengamankan pasien agar kembali dirawat di Puskesmas," ungkapnya.

"Pasien sudah diamankan dan sekarang sudah dirawat di Puskesmas Niki-Niki," imbuhnya.

Terkait kronologi kejadian dijelaskan, korban digigit anjing tidak dikenal pada bulan Juni 2023 sekitar pukul 14.00 Wita.

Dikisahkan, pasien digigit anjing saat berada dalam perjalanan pulang dari pasar ke rumah.

"Saat berhenti untuk mengangkat barang tiba-tiba ada anjing yang tidak dikenal datang dan langsung menggigit pasien," katanya.

"Setelah pasien digigit, pasien pulang ke rumahnya," tambahnya.

Baca juga: Anjing Tak Bertuan Diduga Rabies Serang Warga Dua Desa di Kabupaten TTU

Dikatakan, pasien mencuci luka seadanya dan luka gigitan tersebut dibiarkan karena menurut pasien hanya luka kecil.

"Pasien juga sudah pernah diinfokan oleh keluarga dan masyarakat setempat untuk vaksin. Namun pasien menolak," jelasnya.

Dirinya menerangkan, lokasi luka tersebut di jari telunjuk kiri korban dan saat ini sudah tidak ada bekas luka.

Pasien telah dirawat di Puskesmas Niki-Niki sejak 4 November 2023.

"Pasien kemudian mengalami gejala pada tanggal 4 November 2023 pada pukul 12.00 Wita, dengan gejala berkeringat banyak, peka terhadap suara, air mata berlebihan, sulit menelan, takut air, demam, sakit kepala, sakit perut dan badan terasa keram," paparnya.

Dijelaskan, terhadap pasien sudah diberi terapi :

1. IVFD Nacl 20 tpm

2. Inj. Rani 50 mg/IV

3. Antrain inj 1 amp/IV

4. Paracet 500 mg PO

5. Curcuma 1 tab PO

6. B12 1 tab PO

7. Domperidone 1 tab PO

Disampaikan, pada pada 4 November, jam 23.00 Wita oleh tim medis sudah dilakukan KIE kepada keluarga untuk merujuk pasien.

"Awalnya mereka setuju, tetapi tiba-tiba ingin berunding ulang dengan pihak keluarga," ujarnya.

"Pasien sementara masih berada di UGD Puskesmas Niki-Niki," pungkasnya. (din)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved