KSP Kopdit Pintu Air

Kantor KSP Kopdit Pintu Air Cabang Mataloko Ngada Diberkati, 'Jadilah Garam dan Terang'

Sejauh ini di wilayah Kabupaten Ngada, KSP Kopdit Pintu Air telah memiliki tiga cabang, antara lain, Aimere, Bajawa dan Mataloko.

|
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ORIS GOTI
Ketua Umum KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano bersama para pegawai Cabang Mataloko dan tamu undangan dalam kegiatan pemberkatan Kantor Kopdit Pintu Air Cabang Mataloko, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Selasa 14 November 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Oris Goti

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Setelah beroperasi sejak 10 September 2015 melayani anggota di wilayah Kecamatan Golewa dan sekitarnya, KSP Kopdit Pintu Air Cabang Mataloko akhirnya memiliki kantor permanen di Desa Ekoroka, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada.

Kantor yang beralamat di Jl. Trans Flores Bajawa - Ende (samping pertigaan Maumbawa) itu diberkati oleh Rektor Seminari Santo Paulus Mataloko, Pater Alo Roja, O. Carm, Selasa 14 November 2023.

Pemberkatan Kantor KSP Kopdit Pintu Air Cabang Mataloko dibingkai dalam Perayaan Ekaristi yang dihadiri oleh para anggota, pengawai, jajaran pimpinan cabang, jajaran pimpinan pusat dan Ketua Umum KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano.

Sejauh ini di wilayah Kabupaten Ngada, KSP Kopdit Pintu Air telah memiliki tiga cabang, antara lain, Aimere, Bajawa dan Mataloko.

 

 

Baca juga: Berkat KSP Kopdit Pintu Air Rotat Indonesia, Warga Dua Desa di Nita Nikmat Listrik

 

 

 

 

Mengutip Injil Mateus Bab 5 ayat 16, Ketua Umum KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, menegaskan, jajaran pimpinan dan pegawai cabang Mataloko, hendaknya menjadi 'Garam dan Terang'.

Yakobus Jano mengatakan, kehadiran Kopdit Pintu Air Cabang Mataloko harus benar - benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Oleh karena itu dia meminta agar para jajaran dan pegawai mesti 'blusukan' dari rumah ke rumah memberi pencerahan kepada masyarakat bahwa KSP Kopdit Pintu Air hadir membawa harapan baru untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

"Datangi masyarakat, dari rumah ke rumah, kita pelayan, kita tanam misi. Kita cari yang hilang, membawa pulang yang tersesat dan membalut muka yang terluka. Kita tidak boleh menjadi tuan - tuan yang duduk dalam gedung yang mewah," tegas Yakobus Jano.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved