Uskup Agung Ende Meninggal
Ini Khotbah Uskup Turang dalam Misa Requem Alm Uskup Agung Ende, Mgr Sensi Potokota
Peristiwa kematian kita tahu dan sadar sudah habis. Hanya soal kapan waktu selesai,"kalimat pembuka dalam khotbah Mgr Petrus Turang.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam misa requiem Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota di Gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang, Uskup Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang mengatakan hidup manusia seakan-akan mengikuti drama Korea.
Dalam kotbahnya, Turang menyampaikan, setiap kali kita berhimpun dalam peristiwa kematian, kita harus melihat diri kita sendiri. Kita melihat kita sebagai Ego yang harus terkait dengan panggilan setiap manusia yang terbatas.
"Peristiwa kematian kita tahu dan sadar sudah habis. Hanya soal kapan waktu selesai,"kalimat pembuka dalam khotbah Mgr Petrus Turang.
Sekarang ini menurut Turang, orang sibuk membicarakan drakor atau Drama Korea. Dalam skala hidup, manusia diarahkan seakan-akan mengikuti drama Korea. Kita sekarang ini makna kematian yang dihadapi sebenarnya adalah ego-drama menuju theo-drama.
Baca juga: Moto, Biografi dan Perjalanan Karya Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota
Jika dimaknai bahwa, Ego-drama adalah lakon keakuan manusia. Manusia benar-benar melihat ini di mana-mana dalam budaya kita. Kebebasan memilih berkuasa paling tinggi: Aku menjadi orang yang aku pilih.
Theo-drama adalah kisah hebat yang diceritakan oleh Tuhan, drama hebat yang disutradarai oleh Tuhan. Apa yang membuat hidup mendebarkan adalah menemukan peran kita di dalamnya.
Sesudah menyelesaikan Ego-dramanya dan menyelesaikan seluruhnya, Ia memberikan kepada dunia Theo-drama bahwa kehadirannya di dunia menyebarkan, memupuk, mengembangkan kekuatan-kekuatan illahi mengajak semua orang untuk saling percaya, saling menghormati satu sama lain. Itulah tanda-tanda dari kehadiran Rahmat Tuhan Theo-drama dalam dunia yang telah dihadirkan Mgr Vincentius Sensi Potokota di dunia.
Semua yang berhimpun pada setiap peristiwa kematian selalu ingat supaya kita siap untuk menerima, bersedia untuk berbagi selama perjalanan hidup kita bagaimana membangun satu kehidupan yang sungguh-sungguh taat kepada Tuhan, satu kehidupan yang sungguh-sungguh diberikan dalam bingkai kemuliaan Tuhan bersamaan dengan perayaan Santa Perawan Maria menyerahkan dirinya kepada Allah.
"Tentu banyak tantangan, penderitaan, sakit, tetapi Tuhan memegang dia, memanggil dia dan dia percaya kepadan-Nya membuat dia melakukannya sehingga pada saat dia berpulang dia pulang kembali mendahului kita, kita semua ingin bertemu dengan dia. Setiap kali datang ke Kupang sensi terkenal dengan senyuman.Baik sekali,"ujarnya. (dhe)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Khotbah Uskup Turang
Misa Requem Alm Uskup Agung Ende
Mgr Sensi Potokota
Uskup Sensi Dikuburkan di Pekuburan Uskup dan Imam
Uskup Sensi Potokota Dikuburkan di Ende
TribunFlores.com
Uskup Agung Ende Meninggal
Uskup Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota Meninggal
Moto, Biografi dan Perjalanan Karya Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota |
![]() |
---|
Yosef Nae Soi Menangis Sambut Jenazah Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota di Kupang |
![]() |
---|
Jenazah Uskup Agung Ende, Mgr. Sensi Potokota Dikebumikan di Pekuburan Uskup dan Imam di Ndona |
![]() |
---|
Rundown Penjemputan dan Pelepasan hingga Penguburan Jenazah Uskup Agung Ende, Mgr Sensi Potokota |
![]() |
---|
Doktor Gery Gobang : Uskup Sensi Sosok Sederhana dan Berwibawa Penuh Bijaksana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.