Uskup Agung Ende Meninggal

Ini Khotbah Uskup Turang dalam Misa Requem Alm Uskup Agung Ende, Mgr Sensi Potokota

Peristiwa kematian kita tahu dan sadar sudah habis. Hanya soal kapan waktu selesai,"kalimat pembuka dalam khotbah Mgr Petrus Turang.

Editor: Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
Peti jenazah Mgr Vincentius Sensi Potokota diangkat menuju mobil jenazah di depan gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang untuk diberangkatkan ke Ende pada Selasa, 21 November 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam misa requiem Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota di Gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang, Uskup Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang mengatakan hidup manusia seakan-akan mengikuti drama Korea.

Dalam kotbahnya, Turang menyampaikan, setiap kali kita berhimpun dalam peristiwa kematian, kita harus melihat diri kita sendiri. Kita melihat kita sebagai Ego yang harus terkait dengan panggilan setiap manusia yang terbatas.

"Peristiwa kematian kita tahu dan sadar sudah habis. Hanya soal kapan waktu selesai,"kalimat pembuka dalam khotbah Mgr Petrus Turang.

Sekarang ini menurut Turang, orang sibuk membicarakan drakor atau Drama Korea. Dalam skala hidup, manusia diarahkan seakan-akan mengikuti drama Korea. Kita sekarang ini makna kematian yang dihadapi sebenarnya adalah ego-drama menuju theo-drama.

Baca juga: Moto, Biografi dan Perjalanan Karya Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota

 

Jika dimaknai bahwa, Ego-drama adalah lakon keakuan manusia. Manusia benar-benar melihat ini di mana-mana dalam budaya kita. Kebebasan memilih berkuasa paling tinggi: Aku menjadi orang yang aku pilih.

Theo-drama adalah kisah hebat yang diceritakan oleh Tuhan, drama hebat yang disutradarai oleh Tuhan. Apa yang membuat hidup mendebarkan adalah menemukan peran kita di dalamnya.

Sesudah menyelesaikan Ego-dramanya dan menyelesaikan seluruhnya, Ia memberikan kepada dunia Theo-drama bahwa kehadirannya di dunia menyebarkan, memupuk, mengembangkan kekuatan-kekuatan illahi mengajak semua orang untuk saling percaya, saling menghormati satu sama lain. Itulah tanda-tanda dari kehadiran Rahmat Tuhan Theo-drama dalam dunia yang telah dihadirkan Mgr Vincentius Sensi Potokota di dunia.

Semua yang berhimpun pada setiap peristiwa kematian selalu ingat supaya kita siap untuk menerima, bersedia untuk berbagi selama perjalanan hidup kita bagaimana membangun satu kehidupan yang sungguh-sungguh taat kepada Tuhan, satu kehidupan yang sungguh-sungguh diberikan dalam bingkai kemuliaan Tuhan bersamaan dengan perayaan Santa Perawan Maria menyerahkan dirinya kepada Allah.

"Tentu banyak tantangan, penderitaan, sakit, tetapi Tuhan memegang dia, memanggil dia dan dia percaya kepadan-Nya membuat dia melakukannya sehingga pada saat dia berpulang dia pulang kembali mendahului kita, kita semua ingin bertemu dengan dia. Setiap kali datang ke Kupang sensi terkenal dengan senyuman.Baik sekali,"ujarnya. (dhe)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved