Berita NTT
BBKSDA NTT Perhatikan Khusus Komodo dan Kura-kura Rote, Satwa Liar Penting di NTT
Untuk keanekaragaman fauna, Indonesia merupakan rumah dari sekitar 12 persen mamalia dunia (515 spesies), peringkat kedua setelah Brasil.
Pemantauan populasi biawak komodo dilakukan setiap tahun untuk mengetahui sebaran populasi di dalam kawasan konservasi maupun di luar kawasan konservasi.
Pada tahun 2022 dan 2023 pemantauan populasi biawak komodo di CA Wae Wuul, CA Wolo Tadho, TWA Tujuh Belas Pulau, sedangkan di luar kawasan antara lain Pulau Longos, Pota, Golo Lijun, Semenanjung Torong Padang.
Sementara itu, Kura-kura rote merupakan kura-kura air tawar berleher panjang (side-necked turtle) yang berukuran sedang (medium size).
Karapas kura-kura rote bertekstur seperti kerutan dan berbentuk oval dengan warna yang beragam. Kebanyakan spesimen memiliki warna karapas berupa coklat keabu-abuan, sedangkan sebagian memiliki warna coklat gelap.
Pengamatan yang dilakukan pada Fasilitas Koloni Asuransi Balai Besar KSDA NTT menunjukkan bahwa kura-kura rote akan berwarna coklat keabu-abuan ketika mendekati musim ganti kulit (shedding) sedangkan karapas baru berwarna coklat gelap.
Kepala berukuran sedang dengan sisik kecil yang tidak beraturan. Selain itu, lebar kepala sedikit lebih kecil dibandingkan spesies C. novaeguineae.
Kura-kura rote merupakan satwa dimorfik yang dibedakan dari ukuran tubuhnya, satwa betina lebih besar dari satwa jantan dan panjang karapas dapat lebih dari 24 cm pada betina dan 20 cm pada jantan (Rhodin dkk, 2008).
Pada rentang waktu tahun 1970-1990-an Kura-kura rote mengalami perburuan dan diperdagangkan secara masif mengingat memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dengan status yang saat itu belum dilindungi.
Sejauh ini, sebaran dan populasi kura-kura rote tercatat hanya di perairan tawar Pulau Rote, NTT.
Tortoises and Freshwater Specialist Group IUCN (TFTSG) menetapkan spesies ini masuk ke dalam daftar 25 Kura-kura paling terancam punah di dunia (Turtle Conservation Coalition, 2018). Hal ini juga diperparah dengan penurunan luas habitat yang terus terjadi.
Status konservasi kura-kura rote dikategorikan sebagai Kritis-kemungkinan punah di alam (Critically Endangered-Possibly Extinct in The Wild (CR-PEW)) oleh IUCN.
Kura-kura rote juga masuk dalam Appendix II dalam konvensi perdagangan internasional jenis tumbuhan dan satwa liar yang terancam punah (Convention on International Trade of the Endangered Species - CITES). Ini berarti bahwa mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan.
Oleh sebab itu, Balai Besar KSDA NTT melakukan berbagai upaya pengelolaan populasi baik terhadap komodo yang berada di dalam Kawasan Konservasi maupun yang berada di luar kawasan konservasi.
Beberapa upaya yakni; monitoring populasi, patroli pengamanan habitat, pengawasan peredaran, edukasi/ penyadartahuan kelestarian biawak komodo, serta pembentukan Relawan Peduli Komodo.
Patroli pengamanan habitat komodo bertujuan untuk meminimalisir gangguan terhadap komodo dan habitatnya sehingga kelestariannya dapat terjaga, dan segala gangguan dapat teridentifikasi sejak dini.
Sebagian Wilayah NTT Masuk Musim Hujan, Warga Diminta Selalu Waspada |
![]() |
---|
Imigrasi Atambua Periksa 8 Imigran Gelap Asal Bangladesh, Sebut Tidak Ada Paspor Asli |
![]() |
---|
Cuaca Buruk Landa Kupang, Sejumlah Pesawat Lion Grup Alihkan Penerbangan |
![]() |
---|
8 Imigran Bangladesh Buat KTP Palsu di Medan, Pakai Alamat Kupang hingga Maumere |
![]() |
---|
13 Jam Bertaruh Nyawa Diatas Pesawat, Penumpang Tujuan Kupang Pasrah dan Berdoa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.