Gunung Lewotobi Erupsi
Abu Vulkanik Lewotobi Tutupi Posko Pengungsian, Dapur Umum Dipindahkan ke Konga Flores Timur
Hujan abu vulkanik akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki mengguyur wilayah Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur.
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Gordy Donovan
Mengantisipasi ancaman pencurian karena saat ini banyak orang mengungsi di sejumlah lokasi, beberapa anak muda memilih bertahan untuk mengamankan situasi kampung.
Seperti di Dusun Padang Pasir, Desa Hokeng Jaya, Selasa, 2 Januari 2023 malam, belasan pemuda dan Linmas yang terbagi menjadi empat kelompok melakukan pemantauan keliling kampung.
Baca juga: 17 Rute Penerbangan dari Maumere Cancel Imbas Erupsi Gunung Lewotobi
"Ini sudah malam kedua. Kami jaga-jaga, jangan sampai situasi bencana dimanfaatkan orang-orang yang biasa mencuri," kata Kepala Dusun Padang Pasir, Raymundus Laga Blolong.
Raymundus mengatakan, pengungsi hanya membawa pakaian, peralatan tidur serta surat penting. Sementara barang berniali jual tidak bisa dibawa sehingga harus selalu diawasi.
"Kampung sepi jangan sampai dimanfaatkan orang-orang tertentu untuk berbuat jahat," pungkasnya.
Dia bersama kelompok pemuda berjalan kaki menyusuri setiap sudut kampung dengan media senter sebagai penerang.
Mengeluh Batuk Pilek
Sebelumnya, sejumlah pengungsi letusan Gunung Lewotobi Laki-laki memadati posko kesehatan yang terletak di halaman kantor kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur.
Mereka mulai mengeluhkan berbagai macam penyakit sehingga datang ke posko kesehatan.
Pantauan TribunFlores.com di lokasi, Rabu 3 Januari 2024 sejak pukul 09.30 WIB, pengungsi sudah mengantre di posko kesehatan.
Sebagian besar mengeluhkan sakit gangguan pernafasan dan batuk pilek.
Para pengungsi yang mengeluhkan sakit gangguan pernafasan dan batuk pilek ini langsung ditangani petugas kesehatan dari Puskesmas Boru yang disiagakan di lokasi tersebut.
"Sekarang yang saya antar kesini itu pasien yang mengalami sesak napas dan batuk pilek mungkin karena efek abu vulkanik gunung," kata Len Kwutan, aparat Desa Nawokote.
Kata dia, warganya sudah mengungsi sejak 1 Januari 2024 malam di SMP Negeri 1 Wulanggitang.
Sementara pengungsi lain beraktivitas biasa. Ada yang mandi, mencuci dan menjemur pakaian mereka yang sempat terkena abu vulkanik.
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.