Kasus ASF di Flores Timur

Sampel Darah Babi Asal Flores Timur Dikirim ke Balai Veteriner Bali

Vian menjelaskan, empat sampel darah babi tersebut diambil di Kecamatan Larantuka dan Kecamtan Wulanggitang sejak, Jumat, 26 April 2024 yang lalu.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
TERNAK BABI - Ternak babi milik warga di Larantuka, Flores Timur, NTT, Selasa 30 April 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Sejumlah ternak babi milik warga di Kabupaten Flores Timur, NTT, dilaporkan mati mendadak sejak satu pekan terakhir. Penyebab kematian babi yang diduga terserang virus ASF atau demam babi afrika itu pun masih ditelusuri.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur, drh. Vian Kiti Tokan, mengatakan pihaknya telah mengambil empat sampel darah babi untuk diperiksa di Balai Besar Veteriner Denpasar Bali.

"Teman-teman sudah ambil darah, kita segera kirim ke Denpasar," katanya kepada wartawan, Selasa 30 April 2024.

Vian menjelaskan, empat sampel darah babi tersebut diambil di Kecamatan Larantuka dan Kecamtan Wulanggitang sejak, Jumat, 26 April 2024 yang lalu.

Baca juga: BREAKINGNEWS :Babi di Larantuka Mati Mendadak Diduga Terserang Demam Babi Afrika

 

"Ada dua sampel dari Larantuka, dan dua lagi dari Boru (Kecamatan Wulanggitang)," jelas Vian Kiti Tokan.

Dia menerangkan, pihaknya sudah berusaha melakukan pencegahan dan membatasi lintas ternak yang keluar maupun masuk ke wilayah Flores Timur, namun penyebaran daging babi sangat sulit diawasi.

"Kemungkinan ada yang bawa daging dari luar. Karena kalau mereka bawa dalam bentuk lempengan, memang susah kita awasi," tukas Vian Tokan.

Dia berharap masyarakat tidak menkonsumsi babi yang sakit-sakitan karena dapat menular ke ternak lainnya.

"Manusia memang tidak kena virus ASF, tapi bisa menular ke ternak lain. Ini semua butuh kesadaran bersama," pungkasnya.

Baca juga: Virus ASF Landa Flores, 353 Ekor Babi di Nagekeo Mati

Sebelumnya, ternak babi milik warga Kelurahan Pohon Sirih dan Balela, Kecamatan Larantuka, dilaporkan mati mendadak dan ada yang sakit-sakitan.

Menurut Lurah Balela, Yones Ekaputra Lamuri, ternak babi mati itu tidak dilaporkan secara resmi. Bahkan ada warga menyembelih hewan yang terindikasi sakit untuk dikonsumsi

"Sekitar dua atau tiga ekor. Cuman mereka (warga) tidak lapor resmi ke Kelurahan, kita dapat info babi mati," katanya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved