Kunjungan Paus ke Indonesia
Seminari Tinggi Ritapiret di Maumere Sempat Menjadi Vatikan Semalam pada 11 Oktober 1989
Menelusuri jejak sejarah perjalanan apostolik Paus Yohanes Paulus II khususnya ke Maumere, Sikka, Flores, NTT.
Penulis: Egy Moa | Editor: Cristin Adal
Usai sarapan, Sri Paus dijemput Mgr. Donatus Djagom, SVD berfoto dengan para frater yang telah berbaris di tangga kapela. Kemudian dengan staf pembina seminari, para suster dan petugas keamanan.
Diliputi berbagai rasa, para frater, pembina dan pastor melepas kepergian Sri Paus dari depan pendopo. Ia sempat memberkati dan menandatangani prasasti kenangan tatap muka di Ledalero. Ia juga menerima sebuah Patung Maria bercorak khas Sikka yang tak sempat diserahkan di Ledalero.
Ia masuk ke dalam mobil didampingi Mgr. Donatus Djagom. Deru sedan dan lambaian tangan Sri Paus meninggalkan Seminari Tinggi Ritapiret menuju bandara Waioti ( kini berubah nama jadi Bandara Frans Seda ).
Pesawat Hercules C-130 membawanya menuju Dili, Provinsi Timor-Timur sebelum lepas dari Indonesia. Jejak kakinya telah ada di sana.
Ritapiret menorehkan sejarah. Pemimpin miliaran umat Katolik sejagat telah merebahkan tubuhnya semalam. Menghirup udara Ritapiret dikelilingi ribuan pohon kelapa milik para petani.
Sejarah itu entah kapan terulang sulit meramalnya! Waktu yang akan menentukan. Kewajiban kita merawat iman, hati, budi dan semua peninggalnya Sri Paus Yohanes Paulus II untuk generasi di masa depan bahwa Sri Paus pernah hadir di sana. (*)
Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.