Kasus Pencabulan di Flores Timur
Pengiat HAM Harap Korban Pelecehan Belasan Pria Diberi Pendampingan Psikis
Kasus ini mendapat atensi dari pegiat dan pemerhati kasus kekerasan perempuan dan anak yaitu Divisi Hak Asasi Manusia (HAM)
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
Baca juga: Polisi Tahan Belasan Pria, Diduga Garap Paksa Anak Dibawa Umur di Flores Timur
Selain rumah warga, terdapat dua TKP lain yaitu sebuah Sekolah Dasar (SD) dan kebun warga dengan total terduga pelaku belasan orang. Korban terakhir digilir hari Rabu, 26 Juni 2024 dini hari.
Usai digilir sekira belasan pria, DS dibiarkan terlantar sebelum ditemukan dua warga di pinggir jalan dekat sekolah. Gadis remaja ini mengeluh sakit dan lemas tepat di bagian sensitif dan perut.
Selain sakit dan lemas, pakaiannya juga sudah robek. Korban sempat berdiri sambil menutupi bagian celana yang robek. Karena kasihan, DS ditolong warga memberinya pakaian ganti, mandi, dan makan.
"Dia (korban) sempat menangis pas saya tanya. Kami bawa ke rumah, beri dia pakaian dan kasih makan," kata narasumber kepada wartawan yang namanya tak bisa disebutkan.
Korban kemudian mendatangi Kantor Polsek Wulanggitang di Desa Boru untuk melaporkan kasus tersebut. Polisi masih menangani kasus itu. Sejumlah terduga pelaku sudah ditahan dan dua di antaranya masih dalam pencarian.
Saat ini ada 13 pelaku dan 11 di antaranya sudah ditahan di Polse Wulanggitang untuk diperiksa lehih lanjut. Mereka adalah PT, WN, YM, DW, YT, ET, LP, YP, KR, VN, RM, FD, dan KF.
Pelaku ED berusia 16 tahun atau anak di bawah umur, sementara lainnya usia dewasa. Dari 13 pelaku, YP dan KR belum ditemukan setelah kasus itu dilaporkan ke polisi.
DS saat ini didampingi Koordinator JPIC SSpS Flores Bagian Timur, Sr. Wilhelmia Kato, SSpS selaku pemerhati kasus kemanusiaan.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.