Kantor Dinkes Provinsi NTT Terbakar

Pasca Kebakaran, Pegawai Dinkes NTT Berkantor di Labkes NTT, Oebobo Kota Kupang

Di Labkes NTT, para pegawai mulai berkantor di gedung baru itu. Di lantai dasar, ada meja resepsionis. Di sebelahnya ada satu ruangan untuk pegawai.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI 
AKTIVITAS - Tampak aktivitas pegawai Dinas Kesehatan NTT pasca kantor Dinas Kesehatan NTT terbakar sehari sebelumnya. Kini pegawai menggunakan gedung Labkes NTT sebagai kantor sementara, Kamis 26 September 2024. 

"Ada barang apa, belum kita identifikasi. Pagi ini kita koordinasi, identifikasi masing-masing," katanya. 

Dia juga sedang menunggu arahan dari pimpinan terkait dengan hal itu. Namun, layanan seperti surat menyurat diminta untuk langsung dikirim ke Labkes NTT sebagai kantor sementara. 

"Layanan tetap harus jalan, surat menyurat dari instansi lain, banyak yang kita layani kan, sementara lewat Labkes," kata dia. 

Dalam keterangannya Selasa malam, drg Iien Adriany menyebut ruang yang terbakar adalah ruang kerja kepala dinas hingga aula. 

"Ruang bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, ruang kerja kepala dinas, aula habis terbakar," kata Kepala Dinas Kesehatan NTT  Iien Adriany.

Penjabat Gubernur NTT, Dr Andriko Noto Susanto mengaku telah mendapat laporan mengenai kejadian itu. Dia menyebut hanya ada beberapa berkas milik Dukcapil yang terbakar. 

Noto Susanto mengatakan, dia juga sudah mendapat laporan dari Kepala Dinas Kesehatan NTT. Aktivitas pelayanan juga sudah dipindahkan ke kantor terdekat. 

"Memang ada beberapa berkas dan aset dari Dukcapil yang terbakar. Ibu kadis lapor ke saya, proses layanan kedinasan kesehatan tidak terganggu. Saya sudah bicara dengan Pak Sekda untuk memperbaiki kantor itu agar bisa kita gunakan kembali," kata dia. 

Inventarisasi

Plt Kepala Badan Aset NTT Dominikus Dore Payong mengatakan, hari Rabu pagi telah dilakukan inventarisasi sejumlah aset milik Pemprov NTT yang bisa digunakan untuk digunakan Dinas Kesehatan. 

Setidaknya ada tiga kantor yang diinventarisasi yakni aula Ben Mboi di kantor gubernur lama di jalan Basuki Rahmat, ruangan di komplek GOR Oepoi dan bekas kantor Dinas Ketenagakerjaan NTT di jalan Frans Seda. 

Dari tiga bangunan yang ada, belum ada keputusan lebih lanjut dari Pemprov NTT yang bisa digunakan Dinkes NTT. Laporan dari Dinkes NTT, setidaknya ada 300 pegawai yang ada Dinas tersebut. 

"Kami sudah laporkan ke Bapa Sekda untuk mendapat arahan lebih lanjut. Saya belum dapat informasi berapa banyak ruangan yang digunakan di Labkes. Itu langkah cepat yang dilakukan," kata dia. 

Payong Dore mengatakan, Labkes NTT merupakan aset milik Pemprov NTT yang berada dibawa kewenangan Dinkes NTT.  Karena jumlah pegawai yang banyak dan itu merupakan laboratorium sehingga akan mengganggu layanan di laboratorium. 

Dia memastikan, dalam waktu dekat Dinkes NTT akan menempati gedung baru milik Pemprov NTT. Badan Aset sendiri belum melakukan pendataan di gedung lama. Setelah olah TKP oleh polisi, Badan Aset akan melakukan pendataan. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved