Unika Santu Paulus Ruteng
Katekese Inovatif untuk Liturgi Lebih Aktif dan Partisipatif
Tahun Ekaristi 2025 merupakan momen istimewa bagi Keuskupan Ruteng untuk memperdalam pemahaman dan partisipasi umat dalam misteri Ekaristi.
Katekese pada dasarnya merupakan pengajaran, pendalaman, dan pendidikan iman dalam rangka mencapai pendewasaan iman. Dalam hal ini katekese tidak hanya berurusan dengan pengetahuan iman, tetapi juga dengan perayaan, penghayatan, dan pengalaman iman (Habur, 2024).
Berkaitan dengan perayaan iman, katekese memiliki hubungan yang sangat erat dengan liturgi. Menurut “Petunjuk untuk Katekese” tahun 2020, tujuan utama katekese adalah untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan (Curro’ 2011; Medi, 2017, Placida 2015; PK 75; CT 5), dan justru “dalam Sakramen-Sakramen, dan terutama dalam Ekaristilah Yesus Kristus berkarya sepenuhnya untuk mengubah manusia” (CT 23). Artinya melalui liturgi Yesus Kristus sesungguhnya datang menjumpai manusia (Gereja) untuk membaharui kehidupan mereka. Liturgi sejatinya merupakan “karya Kristus Imam Agung serta Tubuh-Nya Gereja” (SC 7).
Mengingat liturgi adalah karya Kristus dan Gereja, dan di dalamnya terjadi perjumpaan yang hidup antara Kristus dan umatnya, maka katekese bertugas untuk mendidik pengenalan yang hidup akan misteri Kristus dan membantu pemahaman dan pengalaman akan perayaan-perayaan liturgis (PK 81).
Dalam hal ini, katekese berperan penting dalam mempersiapkan umat untuk berpartisipasi secara aktif dalam liturgi. Tugas katekese untuk liturgi yang aktif dan partisipatif adalah sebagai berikut (Bdk. PK 98):
Membantu Umat Memahami Liturgi: Memberikan pengetahuan yang mendalam tentang makna dan tujuan setiap bagian liturgi, sehingga umat dapat berpartisipasi dengan lebih sadar dan penuh pengertian.
Mendorong Partisipasi Aktif: Mengajak umat untuk terlibat secara aktif dalam perayaan liturgi melalui doa, nyanyian, dan tindakan liturgis lainnya.
Menghubungkan Liturgi dengan Kehidupan Sehari-hari: Membantu umat melihat relevansi liturgi dalam kehidupan mereka sehari-hari, sehingga apa yang dirayakan dalam liturgi dapat dihidupi dalam tindakan nyata.
3. Metode dan Teknik Katakese yang Inovatif
Untuk menjalankan tugas kateketis di atas, diperlukan metode dan teknik katekese yang inovatif. Berikut ini beberapa metode dan teknik inovatif yang ditawarkan, antara lain:
Metode Kerygmatis
Metode kerygmatis dalam katekese, menekankan pewartaan kabar gembira (kerygma) yang berfokus pada pengalaman pribadi akan cinta Allah yang menyelamatkan melalui Yesus Kristus. Metode ini tidak hanya menyampaikan ajaran, tetapi menyentuh hati umat untuk merasakan relasi pribadi dengan Allah.
Paus Fransiskus dalam Evangelii Gaudium mendefinisikan katekese sebagai pendalaman kerygma (EG 164-165). Kerygma berarti pewartaan tentang Pribadi Yesus Kristus (PK 57-60; 75-78). Sebagai pendalaman kerygma, katekese berupaya menghilangkan hal-hal sederhana penerusan informasi tentang Yesus dengan cara yang abstrak. Katekese kerygmatis menghadirkan Yesus sebagai pribadi yang tidak hanya tertarik pada kecemasan dan kegelisahan manusia, namun sebagai Allah yang menyertainya sepanjang hidup. Iman yang dihadirkan melalui katekese tipe kerygmatis bukanlah sesuatu yang jauh dari hidup manusia, atau berkaitan dengan masa lalu, melainkan suatu peristiwa yang menyentuh umat manusia dalam satu kesatuan dengan kenyataan yang mereka jalani.
Salah satu ciri menghadirkan Yesus Kristus sebagai Khabar Baik keselamatan adalah belas kasihan. Jenis katekese yang bersifat kerygmatis tidak dapat menghilangkan pewartaan belas kasihan Allah. Katekese kerygmatis menghadirkan Yesus sebagai sosok yang dekat dengan manusia, bukan untuk mengutuknya tetapi untuk menawarkan belas kasihan dan rekonsiliasi.
Hanya melalui karunia belas kasihan maka umat manusia menemukan diri mereka sebagai individu yang tidak ditinggalkan oleh Tuhan pada takdirnya, namun sebagai pribadi yang diundang untuk masuk ke dalam persekutuan dengan-Nya (Habur, 2024). Penerapan metode kerigmatis dalam proses berkatekese adalah sebagai berikut:
Mulai dengan cerita pengalaman iman yang nyata, baik dari Kitab Suci maupun kehidupan umat sehari-hari.
Tahun Ekaristi 2025
Tahun Pastoral 2025
Sidang Tahun Pastoral 2025
Keuskupan Ruteng
Romo Manfred
Rektor Unika Santu Paulus Ruteng
Romo Agustinus Manfred Habur
Sidang Tahun Pastoral Keuskupan Ruteng, Romo Manfred Dorong Liturgi Partisipatif & Katakese Inovatif |
![]() |
---|
Sidang Pastoral Pos Natal Tahun 2025, Keuskupan Ruteng Bahas Program Ekaristi Transformatif |
![]() |
---|
Kemenkes Dorong Unika St. Paulus Ruteng Jemput Peluang Pembangunan Nasional di Bidang Kesehatan |
![]() |
---|
Unika St. Paulus Ruteng Dukung Transformasi Kesehatan Nasional yang Tangguh & Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.