Unika Santu Paulus Ruteng

Katekese Inovatif untuk Liturgi Lebih Aktif dan Partisipatif

Tahun Ekaristi 2025 merupakan momen istimewa bagi Keuskupan Ruteng untuk memperdalam pemahaman dan partisipasi umat dalam misteri Ekaristi.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM
SIDANG PASTORAL- Romo Dr. Agustinus Manfred Habur, Rektor Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng saat menjadi pemateri dalam sidang Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif 2025 bertajuk “Sumber dan Puncak Kehidupan Gereja” Tahun ke-10 implementasi Sinode III Keuskupan Ruteng. 

Oleh: Romo Agustinus Manfred Habur, Rektor Unika Santu Paulus Ruteng

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG- Tahun Ekaristi 2025 merupakan momen istimewa bagi Keuskupan Ruteng untuk memperdalam pemahaman dan partisipasi umat dalam misteri Ekaristi. Ekaristi adalah sumber dan puncak kehidupan Kristiani (SC 10), yang menuntut keterlibatan penuh dari seluruh umat beriman. 

Liturgi bukan hanya serangkaian ritual, tetapi sarana pembentukan iman yang melibatkan seluruh umat secara menyeluruh. Partisipasi aktif dalam liturgi melibatkan aspek fisik, emosional, dan spiritual umat. 

Konsili Vatikan II menekankan bahwa partisipasi ini mencakup keterlibatan dalam doa, nyanyian, sikap tubuh, keheningan, dan perayaan sakramental, yang semuanya diarahkan untuk mengekspresikan iman dan mendekatkan diri pada Misteri Kristus (SC 14-19)​.

Baca juga: Sidang Tahun Pastoral Keuskupan Ruteng, Romo Manfred Dorong Liturgi Partisipatif & Katakese Inovatif

 

 

Liturgi yang aktif membutuhkan umat yang memahami makna liturgi, makna simbol-simbol liturgis, seperti doa, gerakan tubuh, dan elemen sakramen, sehingga umat tidak hanya menjadi penonton, tetapi bagian integral dari perayaan iman​. Selain itu juga membutuhkan pemahaman bahwa liturgi itu terkait erat dengan kehidupan sehari-hari, dan bukan sekedar ritual belaka.

Dalam konteks Tahun Pastoral Ekaristi 2025, liturgi dapat menjadi pusat pembaruan spiritual umat Keuskupan Ruteng dengan mengedepankan edukasi tentang makna Ekaristi sebagai sumber dan puncak kehidupan Kristen​. Untuk mencapai hal ini, katekese liturgi yang inovatif menjadi esensial.

Pendekatan katekese yang kreatif dan relevan akan membantu umat memahami makna terdalam dari setiap ritus dan simbol dalam Ekaristi, sehingga mereka dapat berpartisipasi dengan lebih sadar, aktif, dan penuh sukacita.

1. Liturgi yang Aktif dan Partisipatif 

Liturgi yang aktif dan partisipatif menekankan keterlibatan penuh umat dalam perayaan liturgi. Konsili Vatikan II menekankan pentingnya partisipasi aktif umat beriman dalam liturgi suci (SC 14-19). Partisipasi aktif tersebut mencakup:

Keterlibatan Seluruh Jemaat: Umat diundang untuk berpartisipasi dalam doa, nyanyian, dan respons liturgis, sehingga mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku dalam perayaan iman.

Pemahaman Makna Liturgi: Memahami simbol-simbol dan ritus dalam liturgi membantu umat menghayati setiap bagian perayaan dengan lebih mendalam.

Penghayatan Sakramen: Menghidupi sakramen, terutama Ekaristi, sebagai sumber kekuatan rohani yang memampukan umat untuk menjalani hidup Kristiani dengan lebih autentik.

2. Tugas Katekese untuk Liturgi yang Aktif dan Partisipatif

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved