Opini Unika Santu Paulus Ruteng

Sekolah Tepat, Masa Depan Tetap

Berbagai masalah yang berhubungan dengan brain power dan kebutuhan akan mental might sangat erat dengan dunia pendidikan kita.

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-UNIKA RUTENG
Bernardus Tube Beding, Dosen PBSI Unika Santu Paulus Ruteng 

Yah, kita tahu setiap peserta didik memiliki karakteristik pribadi, bakat, minat, potensi berbeda dan unik. Jadi, tidak ada anak yang tidak cerdas; paling tidak memiliki satu dari multiple intelegence. Sekolah yang tepat mampu membangun ekosistem subur untuk tumbuh kembang potensi anak. Tidak ada diskriminasi terhadap kecerdasan. Karena itu, ideal pembelajaran di kelas diikuti oleh 30—40- siswa. Tidak bileh lebih dari itu. Alasanya, pendidik dapat mengenal dan membimbing siswanya secara personal, satu per satu. Dengan jumlah lebih kecil, seorang pendidik dapat lebih leluasa memberikan jaminan bimbingan dan perhatian terhadap perkembangan siswa secara personal. Apalagi kalau pendidik ingin membimbing secara kelompok, maka kelompok kecil akan memberikan keleluasaan kesempatan baik kepada pendidik maupun peserta didik untuk menggali seluruh potensi dirinya. 

Saya jadi ingat film Beyond the Blackboard yang dirilis tahun 2011; diangkat dari kisah nyata Stacey Bess. Film itu menceritakan perjuangan ketulusan seorang wanita yang direkrut menjadi guru di tempat penampungan warga Amerika yang homeless. Situasi sekolah yang sama sekali tidak ideal. Tidak ada fasilitas untuk belajar. Anak-anak yang juga sangat liar. Namun, dengan ketulusannya dan dedikasinya ia membenahi sendiri tempat tersebut dengan apapun yang ia punya. Ia bisa mengambil hati satu per satu anak maupun orangtua. Perlahan ia mengubah segalanya (Waluyo, 2022).

Itu berarti sekolah yang tepat seperti dikatakan oleh Waluyo (2022) adalah sekolah yang paling sesuai dengan karakteristik dan potensi anak. Bisa jadi ia tidak memiliki julukan sekolah terbaik atau favorit. Ia hanya sekolah dengan bangunan sederhana yang berdiri di pinggir kota. Namun, dengan guru-guru yang penuh ketulusan dan dedikasi, ia mampu menggali dan memfasilitasi tumbuh kembang potensi anak. Sekolah yang mampu menghadirkan pendidikan esensial, bukan eksistensial.

Ketiga, sekolah yang tepat adalah sekolah yang mampu memberikan kesejahteraan maksimal kepada tenaga pendidik dan kependidikan. Kita tahu peran seorang pendidik sebagai ujung tombak proses pembelajaran. Karena itu, faktor kesejahteraan guru cukup menentukan kegiatannya dalam proses pendidikn dan pembelajaran. Seorang pendidik yang mengalami kekurtangan dalam hal kesejahteraan, pasti akan mencari tambahan-tambahan pekerjaan yang ada kesempatan tanpa berpikir lagi soal kondisi badan, kualitas pelayanannya, dan juga konsentrasi dalam pekerjaan. Pendidik semacam ini tentu saja tidak memiki fokus perhatian terhadap kemajuan dan pengembangan kepribadian siswa. 

Guru yang kesejahteraannya belum terjamin, proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah belumlah aman. Maka kecil kemungkinan kecil mereka bisa membantu dan membimbing siswa secara personal dan maksimal. Terhadap kebutuhannya sendiri masih “kewalahan”, apalagi kalau harus disibukkan dengan perhatian terhadap siswa-siswanya. 

Dengan memiliki kesejahteraan maksimal, guru-guru dapat secara maksimal pula memberikan perhatian, bimbingan, dan pengajaran kepada siswa-siswa. Guru yang demikian tidak lagi disibukkan mencari tugas-tugas tambahan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam proses pendidikan di sekolah, faktor guru memang menjadi penentu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Maka faktor kunci ini pun perlu mendapat perhatian yang proposional dari sekolah. Agar putra-putri kita mendapat pendidikan di sekolah yang cukup memadai, kita sebagai orang tua harus secara bijaksana memberikan perhatian dalam hal ini. 

Masa Depan Tetap

Kesempatan kepada anak-anak untuk memilikirka masa depan mereka merupakan tindakan tepat orang tua, karena merekalah yang akan menjadi sekuruh proses pendidikan tersebut. Keterlibatan dan motivasi yang kuat buat anak-anak untuk menjalani proses pendidikan tersebut dapat menjadi modal yang dapat diandalkan untuk mencapai tujuan dan masa depan yang tetap. Tentu saja sebagai orang tua, kita bisa memberikan saran-saran, perhatian, cinta, pengawasan, dan fasilitas yang memungkinkan mereka berkembang secara maksimal. Dengan cara inilah kita para orang tua ikut terlibat dalam menyediakan sumber daya manusia yang sungguh-sungguh memilikii mental might dan brain power yang sungguh-sungguh bisa dipertanggungjawabkan dan diandalkan oleh bangsa di masa-masa yang akan datang. Satu hal yang pasti, potensi yang tepat pada sekolah yang tepat akan menciptakan masa depat yang tetap. 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved