Berita Flores Timur
Minta 13 Tahun Silam, Jembatan di Adonara Dikerjakan Tahun 2025
Warga di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), boleh menghirup aroma pembangunan infrastruktur jembatan yang kini sedang d
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Warga di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), boleh menghirup aroma pembangunan infrastruktur jembatan yang kini sedang dikerjakan setelah menanti selama 13 tahun, 2012-2025.
Proyek di Desa Bliko, Kecamatan Wotan Ulumado, Adonara, itu dikerjakan PT Kurnia Mulia Mandiri dengan nilai kontrak sebesar Rp 18 miliar. Rekanan proyek ini juga mengerjakan jalan Hurung-Ile Pati-Demon Dei senilai Rp 56 miliar.
Jembatan ini nantinya merubah jalur lama ke titik yang baru dengan jarak yang lebih singkat. Jalur lama terpantau sempit. Warga setempat mengabarkan kendaraan besar yang saling berpapasan sulit melewati tikungan.
Baca juga: Suara Anak Ngada Guncang Forum RPJMD 2025
Pimpinan Komisi IV DPRD NTT, Ana Waha Kolin memantau langsung pengerjaan di lokasi pada Selasa, 17 Juni 2025 pagi hingga siang. Dalam pantauannya, pengerjaan diperkirakan 5 persen dan sudah sesuai dengan e-katalog.
Politisi PKB ini menuturkan, sejak tahun 2012, masyarakat meminta Pemerintah membangun jembatan. Titik lama berada di tikungan tajam sering terjadi kecelakaan.
"Semuanya sudah berjalan dan sesuai. Kontraknya dimulai bulan April, pekerjaan beratnya sudah dilakukan. Persentasenya itu sekitar 5 persen dan diharapkan akhir bulan Juni ini lebih dari 10 persen," ujarnya kepada wartawan.
Ana Waha Kolin meminta pihak kontrakror membangun sumur bor untuk menyuplai air selama proyek berlangsung, sehingga selesai nanti digunakan masyarakat di Deaa Bliko dan sekitarnya.
Ia berjanji mengawasi proyek itu sampai selesai agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Ia menganggap wajar jika sebuah pengerjaan jauh dari sempurna, namun yang paling utama menyangkut asas manfaat.
"Kekurangan itu manusiawi, tetapi jangan kita membidik kekurangan untuk membesarkan persoalan, itu tidak boleh. Kita mengapresiasi, pekerjaan ini sudah 5 persen di luar dari mos (material on site)," katanya.
Kontraktor PT Kurnia Mulia Mandiri, Dedy Arianto, mengatakan Jembatan Bliko memiliki panjang 35 meter dan lebar 7 meter. Kontruksi jembatan ini memakai beton girder dipesan dari Surabaya.
"Pekerjaan mau dua bulan. Sementara fondasi sumuran sedalam empat meter, diameternya juga empat meter. Setelah sumuran ini selesai, kita langsung abutmen," tutur Adry.
Ardy optimis proyek yang dikerjakan berjalan tepat waktu. Dengan jembatan itu, pengguna jalan akan lebih nyaman beraktivitas.
PPK Jembatan Bliko, Robertus da Costa, menjelaskan soal proses tender dilakukan dengan sistem e-katalog yang dapat dilihat pada laman LKPP.
"Tender pada 12 Maret 2025 dengan kegiatan pembuatan dan publikasi e-katalog," tuturnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
DPRD Manggarai Timur Harap Pemda dan Pemilik Hak Ulayat Kelola Bersama Padang Savana Mausui |
![]() |
---|
Dua Jenazah PMI Asal Lembata dan Flores Timur Tiba di Kupang |
![]() |
---|
Koperasi Desa Merah Putih Jadi Penyalur Beras SPHP, Masyarakat Dapat Harga Terjangkau |
![]() |
---|
Gubernur Aceh dan Mendagri Akan Rapat Bareng di Setneg, Diisukan Bahas 4 Pulau Aceh-Sumut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.