Perbatasan Indonesia dan Timor Leste
DPRD NTT: Tidak Boleh Ada Korban Lagi di Perbatasan RI-Timor Leste
Bentrok antar warga di Desa Inbate Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan warga Oecusse Republik
Sehingga, pemagaran pada wilayah perbatasan sangat penting. Alo Malo Ladi mendorong adanya edukasi dan sosialisasi secara masif oleh semua komponen terkait. Pemerintah dari kedua negara perlu mengingatkan secara rutin.
Edukasi itu menyangkut aktivitas maupun kegiatan masyarakat di wilayah perbatasan. Dengan begitu, masyarakat bisa memahami batasan-batasan. Termasuk mengarahkan warga agar tidak melepas-liarkan ternak di daerah perbatasan negara.
Khawatirnya, kata Alo, ternak yang dilepas itu akan masuk ke wilayah lain. Akibatnya terjadi lagi konflik sosial. Hal kecil semacam ini, baginya perlu dicegah sejak awal. Untuk itu, pemagaran daerah perbatasan harus segera dilakukan.
"Sosialiasi, edukasi dari Pemerintah Provinsi hingga desa setempat, sehingga memberikan mereka pemahaman. Edukasi dan sosialiasi itu penting dilakukan," katanya.
Alo Malo Ladi menyerukan masing-masing pihak menahan diri. Jangan sampai konflik ini membuat hubungan kedua negara renggang. Ia berharap kejadian ini segera diselesaikan dengan dialog bersama.
"Pemerintah jangan melihat, mendengar, menonton. Pemerintah harus melakukan pengawasan, dan mengimbau masyarakat. Harus mengajak masyarakat berdialog dan menahan diri," katanya.
Komunikasi juga, ujar dia, dilakukan oleh Pemerintah RI dengan Timor Leste. Pembicaraan oleh kedua pemimpin dari dua negara sangat penting untuk mengurai persoalan itu. (fan)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.